Memahami Beda Upacara Minum Teh ala China dan Jepang dan Filosofinya
- Penulis : Maulana
- Kamis, 21 November 2024 14:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Masyarakat China dan Jepang sama-sama punya ritual minum teh, tetapi ada beberapa perbedaan dalam tata upacara minum teh mereka.
Pemilik Siangming Tea House Suwarni Widjaja, yang telah mendapat sertifikat teh dari Kyoto Jepang dan gelar teh dari China, menjelaskan beberapa perbedaan upacara minum teh di China dan Jepang.
Saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu, 20 November 2024, perempuan ahli teh ini menyampaikan bahwa upacara minum teh China umumnya dilakukan menggunakan alat-alat yang sederhana.
Baca Juga: Sering Minum Teh Bersamaan dengan Makan, Awas Ganggu Penyerapan Zat Besi Ini Kata Dokter
Menurut dia, upacara minum teh ala China dimulai dengan mempersiapkan alat seduh dan penyaji seperti piring untuk menaruh teko kecil tempat menyeduh teh, piring besar untuk pot saji, serta cangkir teh kecil untuk tamu.
"Pot serve itu untuk menyajikan kepada gelas-gelas atau tamu-tamu. Karena gelas (pot saji) ini, dia tuh jadi adil, jadi semua orang minum hasil seduhanya sama. Enggak seperti satu-satu ditaruh di gelas," katanya.
Kalau teh dari teko seduh langsung dituangkan ke cangkir satu per satu, ia melanjutkan, maka cangkir yang terakhir akan kebagian teh yang agak kental dan pahit.
Baca Juga: Selain Pretzel, Inilah Camilan Manis Khas Rusia, Cocok Jadi Teman Minum Teh di Pagi Hari
Suwarni juga menjelaskan filosofi di balik upacara minum teh ala China.
Ia menuturkan, gerakan mengangkat dan menaruh cangkir saat minum teh mengandung makna bahwa orang harus menerima apa yang didapat di dunia dan melepaskannya jika harus kembali kepada Tuhan.
Upacara minum teh dalam bahasa China disebut Cha Dao (dibaca: cha tao), yang artinya perjalanan atau jalur teh.
Baca Juga: Pengusaha Andri Hardian Ungkap Perpaduan Antara Komoditas, Sains, dan Seni Dalam Bisnis Kopi Sangrai
Daun teh melalui perjalanan panjang dari proses penanaman, pemetikan, pemrosesan, sampai bisa disajikan sebagai minuman.