DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai

image
Catatan Denny JA: Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai. (istimewa)

Festival Puisi Esai Jakarta menjadi lebih dari sekadar panggung seni. Ia adalah ruang yang menjalankan banyak fungsi.

Festival ini mempertemukan penulis puisi esai untuk berjumpa, berbagi pengalaman, dan menginspirasi satu sama lain.

Tali silaturahmi antarpenulis diperkuat, memastikan keberlanjutan genre ini. Setiap festival memotret isu-isu penting yang dihadapi masyarakat, menjadikannya bahan refleksi melalui puisi.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Renungan Sumpah Pemuda, Warna Nasionalisme di Era Algoritma

Dari hak perempuan hingga perjuangan identitas minoritas, puisi esai memberi suara pada yang terpinggirkan.

Festival ini juga menjadi ajang edukasi publik, mengajak masyarakat memahami persoalan sosial melalui seni. Ketika isu-isu serius disampaikan dengan keindahan puisi, masyarakat lebih mudah memahami dan tergerak untuk bertindak.

Dana Abadi untuk 50 Tahun dan Seterusnya

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menambah Elemen Penghayatan bahkan untuk Hal-hal Kecil

Untuk memastikan keberlanjutan festival ini, Denny JA Foundation menyediakan dana abadi. Dana ini berasal dari saham perusahaan yang saya miliki. Sebagian saham itu kini dimiliki oleh Denny JA Foundation.

Ini untuk memastikan agar setiap tahun dari perusahaan itu ada yang mengalir ke Foundation. Dana itu pula yang akan digunakan untuk menopang festival hingga 50 tahun mendatang, dan seterusnya.

Saya mencontoh dari kasus yang besar. Saya mengerjakan hal yang jauh, jauh, jauh lebih kecil, namun mengambil spiritnya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyelamlah, Apapun Agama yang Dianut

Andrew Carnegie, salah satu filantropis terbesar dalam sejarah. Ia mendonasikan lebih dari $60 juta untuk mendirikan lebih dari 2.500 perpustakaan umum di seluruh dunia pada awal abad ke-20.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait