Kecerdasan Buatan Pengaruhi Kemajuan Transaksi Aset Kripto dan Teknologi Blockchain
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 02 November 2024 01:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menyatakan, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) saat ini memiliki peran besar dalam memajukan aset kripto dan teknologi blockchain.
"Perkembangan kecerdasan buatan sendiri juga memengaruhi kemajuan aset kripto dan teknologi blockchain. Mengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI dengan kapitalisasi pasar mencapai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp527 triliun," kata Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat, 1 November 2024.
Disampaikannya, saat ini banyak infrastruktur AI yang digunakan industri kripto seperti Web3, Chatbot, NFT generator, trading, hingga gaming. Meski begitu, masih terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kecerdasan buatan, aset kripto, dan blockchain.
Baca Juga: Denny JA: Kecerdasan Buatan Mendukung Kreativitas dan Pemberdayaan Siswa SMK 8 Padang
Ia mengatakan, tantangan dan masa depan AI dalam kripto juga pernah diulas oleh Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin lewat tulisannya berjudul "The promise and challenges of crypto + AI application" yang menyoroti semakin canggihnya teknologi blockchain dan AI dengan peningkatan jumlah kegunaan.
Namun, ada tantangan yang dihadapi yakni penggunaan AI terdesentralisasi yang dapat diandalkan dengan menggunakan blockchain dan kriptografi.
Oleh karena itu, melihat tantangan tersebut pihaknya mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga bisa lebih memahami terkait peran AI dalam pemajuan aset kripto.
Baca Juga: Google Cloud Minta Masyarakat Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Melawan Serangan Siber
“Seiring meningkatnya perkembangan AI dan tumbuhnya proyek dan token terkait AI di dunia kripto, kami mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada investor dan trader kripto agar bisa mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat, sehingga dapat mengambil keputusan investasi dengan bijak," ujar Iskandar.
"Kami juga yakin, ke depan, Indonesia bisa menjadi pemain kunci dalam adopsi teknologi AI yang diharapkan dapat terus mendorong penetrasi aset kripto di Indonesia,” katanya.***