DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Untuk Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an

image
Catatan Denny JA: Untuk Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an. (istimewa)

Namun, tanah air yang mereka rindukan mungkin tak lagi sama. Reformasi telah membawa banyak perubahan, dan mungkin tanah itu tak lagi mengenal mereka seperti dulu.

Sejarah bukanlah milik pemenang semata. Ia juga milik mereka yang hidup di pinggiran, yang terselip di antara narasi besar yang lebih sering diingat. 

Pengakuan atas penderitaan para eksil ini bukan hanya soal keadilan sejarah, tetapi juga tentang memberikan tempat bagi mereka dalam ingatan kolektif bangsa. 

Baca Juga: ORASI DENNY JA: Kisah Cinta Tanah Air di Dalam Film Eksil

Pengakuan ini adalah langkah kecil menuju sejarah yang lebih manusiawi dan adil, di mana suara-suara mereka yang terbuang dapat didengar kembali. Tak ada kata terlambat untuk menyembuhkan luka sejarah. 

Pada waktunya, akan hadir sebuah pemerintahan yang berani menatap sejarah dengan jujur, merangkul mereka yang terbuang, dan menyembuhkan luka-luka bangsa yang telah terlalu lama dibiarkan menganga. 

Ketika kebenaran diberi tempat, dan keadilan menemukan jalannya, barulah bangsa ini benar-benar pulih, dalam satu tarikan napas yang utuh.

Baca Juga: Puisi Denny JA: Pesan yang Dibawa Seekor Burung yang Hinggap di Pundakku

Jakarta 6 Oktober 2022 ***

CATATAN

(1) Tentang aneka puisi esai Denny JA yang merekam sejarah, dan sudah dibuatkan video animasinya (102 video) dapat dilihat di akun YouTube KARYA TERPILIH DENNY JA

Baca Juga: Puisi dari Susilawati Tentang Duhai Hati

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait