Bikin Haru, Jokowi Tawarkan Dua Orang Eksil Korban Peristiwa 1965 di Rusia dan Ceko Kembali ke Pelukan NKRI
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 27 Juni 2023 14:47 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Dua orang eksil korban peristiwa 1965 Jaroni Soejomartono dan Sudaryanto Yanto Priyono, tidak menyangka bahwa dirinya kembali diterima dengan hangat ke pelukan NKRI atau negara Indonesia.
Jaroni Soejomartono kini sudah berusia 80 tahun. Sejak tahun 1965, ia jadi orang eksil karena tidak bisa pulang dari Ceko ke Indonesia. Sebab ia dipaksa membuat pengakuan tuduhan bahwa dalang pembunuhan jenderal adalah Soekarno.
Begitu pula, Sudaryanto Yanto Priyono. Pria 81 tahun ini akhirnya jadi orang eksil di Rusia. Kini keduanya mendapat tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali ke pelukan NKRI.
Baca Juga: Jokowi Berusaha Jaga Kerukunan Basis Pendukung Prabowo dan Ganjar Demi Masa Depan RI
Tawaran itu disampaikan Jokowi dalam acara Peluncuran Pelaksanaan Rekomendasi Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat, di Pidie, Aceh, yang berlangsung pada Selasa 27 Juni 2023.
"Pak Daryanto sama Pak Soejo ingin jadi warga negara Indonesia lagi, nggak?" kata Jokowi ketika bertanya ke Jaroni Soejomartono dan Sudaryanto Yanto Priyono, dikutip dari akun YouTube Beterindo.
Tawaran tersebut, ternyata jadi momentum besar bagi kedua orang eksil itu. Jaroni Soejomartono dan Sudaryanto Yanto Priyono merupakan generasi muda yang sedang menempuh pendidikan tinggi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik 12 Duta Besar, Mantan Wartawan Kompas Trias Kuncahyono Jadi Duta Besar di Vatikan
Sebelum tragedi 1965, yang dikenal dengan Gerakan 30 September (G-30 S), Jaroni Soejomartono menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ekonomi di Ceko dan Sudaryanto Yanto Priyono di Institute Koperasi Moskow di Rusia.
Tidak hanya mereka berdua. Banyak orang eksil di luar negeri kala itu yang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri yang akhirnya tidak bisa pulang ke Tanah Air.