Puisi Denny JA: Dilema di Tanah Asing
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 05 Oktober 2024 09:00 WIB
Aku bimbang, kawan,
langit Indonesia tetap memanggil,
namun di bawahnya, tanah yang dulu akrab kini terasa asing.
Aku ingin pulang,
tapi ketakutan membelit.
Aku takut negeri itu tak lagi mengenal wajahku yang penuh keriput,
takut tak ada lagi kehangatan menyambutku di sana.
Apa yang tersisa bagiku, setelah langkah-langkahku tak lagi meninggalkan jejak?
Baca Juga: Puisi dari Gunawan Trihantoro Tentang Lukisan Artificial Intelligence
Di sini, aku terlindung dari badai,
tapi jiwaku mengambang dalam kehampaan.
Di sana, ada cinta yang dulu membara,
tapi apakah bara itu masih mengingat namaku, atau sudah padam tertiup angin waktu?
Aku tak tahu, kawan,
tak ada luka yang lebih dalam daripada tersesat di antara dua pintu,
yang keduanya terkunci rapat, dan tak ada kunci yang kubawa.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Pesan yang Dibawa Seekor Burung yang Hinggap di Pundakku
Jakarta, 5 Oktober 2024 ***
CATATAN:
(1) Puisi esai ini fiksi, diinspirasi oleh banyak kisah pelajar Indonesia yang disekolahkan ke luar negeri pada tahun 1960-an. Namun, prahara politik mengubah hidup mereka.
Baca Juga: Puisi dari Susilawati Tentang Duhai Hati