DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi dari Gunawan Trihantoro Tentang Lukisan Artificial Intelligence

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Di Tengah Eksodus

 

Di tengah lorong waktu yang sempit,

Kita berlari, menantang bayang-bayang gelap,

Di bawah langit yang berwarna kelabu pekat,

Ada tangis, jerit, dan isak dalam setiap langkah.

 

Ibu menggendong bayi dalam pelukannya,

Seperti mengusung harapan yang rapuh,

Matanya yang basah, menyimpan ketakutan,

Seakan waktu tak memberinya jeda untuk ragu.

 

Angin membawa bisikan,

Tentang rumah yang ditinggalkan,

Tentang tanah yang kini hanya kenangan,

Dan jejak kaki yang menuju entah kemana.

 

Di sekelilingnya, wajah-wajah yang lusuh,

Menyeret kaki di atas tanah yang retak,

Mereka adalah nyawa yang terusir,

Mengejar asa di ujung jurang tak bertepi.

 

Langkah-langkah terburu,

Menari di atas panggung penderitaan,

Mengeja hari tanpa janji,

Menerka nasib yang entah akan berhenti dimana.

 

Namun di tengah ketakutan ini,

Ada secercah harapan yang tak terhapus,

Dalam dekapan seorang ibu,

Ada hidup yang terus berdetak,

Mencari tempat untuk kembali,

Menemukan rumah di antara reruntuhan mimpi.

 

Kita semua adalah pengungsi,

Dalam dunia yang tak pernah benar-benar milik kita,

Menapak jalan, menantang badai,

Dengan harapan, suatu saat kelak,

Kita akan temukan kembali,

Rumah yang hilang di masa lalu. ***

 

(Gunawan Trihantoro)

Berita Terkait