Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Rabu, 02 Oktober 2024 08:36 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Seorang pelajar Indonesia dikirim ke Yugoslavia di tahun 1960-an oleh Bung Karno. Karena prahara politik di dekade itu, ia tak pernah pulang.
-000-
Langit Yugoslavia, abu-abu dan bisu.
Sejarah hilang dalam bayangan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola
Marwan, kini 85,
punggungnya melengkung oleh beban masa lalu,
nyeri di tubuh,
patah di jiwa.
Api yang dulu menyala,
kini berpendar samar,
ditiup angin waktu yang tak kenal belas.
Dulu, Indonesia adalah bara,
dalam gelora Bung Karno,
pemuda-pemuda digiring ke mimpi besar.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Revolusi Kreativitas Bersama Artificial Intelligence (1)
Marwan, salah satunya,
dikirim ke Yugoslavia,
negeri yang kala itu tegak,
dengan Presiden Tito di puncak kekuasaan,
sebuah eksperimen di simpang dunia.
Di sana, sosialisme berdiri teguh,
di bawah bendera merah,
revolusi bersinar di jalan-jalan,
membangun masa depan yang berkilau.
Namun sejarah adalah pedang bermata dua,
menggores dan menebas harapan dalam sekejap.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia
Bung Karno jatuh,
Marwan kehilangan pijakan,
tanah air tak lagi memanggil,
paspor dicabut,
pulang berarti menjemput kegelapan—
penjara atau kematian.