DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Berziarah ke Borobudur, Denny JA Terhubung ke Masa Silam

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Saya bisa merasakan rasa bangga dari setiap orang yang terlibat dalam pembangunannya, karena mereka tahu bahwa mereka telah menciptakan sesuatu yang akan bertahan selama berabad-abad.

3. Era Dilupakan: Ketika Borobudur Tertimbun oleh Waktu (abad ke-14 hingga abad ke-19)

Perjalanan spiritual kemudian membawa saya ke masa yang lebih suram. Saya melihat Borobudur mulai dilupakan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola

Pada abad ke-14, agama Islam mulai menyebar di Nusantara dan menggantikan agama Buddha sebagai kepercayaan utama di Jawa.

Borobudur, yang dulu menjadi tempat ziarah dan pusat keagamaan, perlahan-lahan kehilangan fungsinya.

Saya menyaksikan bagaimana gunung berapi di sekitarnya, terutama Merapi, mulai meletus, menutupi Borobudur dengan lapisan debu vulkaniknya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Revolusi Kreativitas Bersama Artificial Intelligence (1)

Letusan demi letusan memperburuk keadaan, dan tanpa ada yang merawatnya, Borobudur tertimbun lebih dalam. Pohon-pohon besar tumbuh di atasnya, akarnya menembus celah-celah batu, dan pepohonan liar mengelilingi candi.

Saya melihat masyarakat di sekitar Borobudur, yang sekarang sebagian besar telah memeluk Islam, tidak lagi menganggap candi itu sebagai tempat suci.

Borobudur menjadi bagian dari lanskap yang terlupakan, tertimbun oleh alam, dan kehilangan maknanya di tengah perubahan kepercayaan dan waktu.

Baca Juga: Paus Berkati Lukisan Karya Denny JA Tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia

Candi itu seakan terhapus dari ingatan kolektif masyarakat, hanya menjadi bayangan dari masa lalu yang telah ditinggalkan.

Halaman:

Berita Terkait