DECEMBER 9, 2022
Kolom

Tafsir Hermeneutika Lukisan Karya Denny JA: Menyingkap Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Hermeneutika secara sederhana dapat dipahami sebagai teori penafsiran. Kekhasan hermeneutika adalah model penafsirannya yang tidak harfiah dan berhenti di permukaan, melainkan berupaya menyingkap makna tersembunyi di balik sebuah teks.

Menafsir Lukisan Denny JA

Merujuk pada Paul Ricoeur, yang dimaksud teks dalam diskursus hermeneutika tidak selalu berwujud tulisan. Teks yang dimaksud dalam diskursus hermeneutika mencakup juga karya seni seperti lukisan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola

Menurut Ricoeur, lukisan sebagai obyek penafsiran hermeneutik, tidaklah bersifat otonom.

Ia selalu bergantung pada setidaknya dua aspek atau variabel. Pertama, profil atau latar belakang pelukis atau seniman itu sendiri sebagai kreator.

Jika merujuk pada lukisan berjudul “Paus Mencuci Kaki Rakyat Indonesia”, tentu kita memahami biografi atau latar belakang sang penulisnya, sosok Denny JA. Ia bisa dibilang sebagai manusia multidimensi.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Revolusi Kreativitas Bersama Artificial Intelligence (1)

Dikenal sebagai salah satu pionir lembaga survei politik di Indonesia, lalu menggebrak dunia susastra dengan puisi esainya, dan juga seorang pegiat isu keberagaman yang gigih memperjuangkan inklusivisme beragama.

Dengan begitu, tidak mengherankan jika lukisan yang ia gubah dari teknologi kecerdasan buatan itu pun sarat pesan toleransi dan inklusivisme.

Penggambaran para tokoh dalam lukisan yang terdiri atas beragam suku, etnis, dan pakaian yang berbeda itu merepresentasikan pluralitas agama dan budaya di Indonesia.

Baca Juga: Paus Berkati Lukisan Karya Denny JA Tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia

Tokoh-tokoh yang ada dalam lukisan itu, merupakan wujud dari apa yang disebut oleh Ricoeur sebagai kode-kode simbolik.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait