DECEMBER 9, 2022
Internasional

Jubir Kemlu Mao Ning: China Ingin PBB Objektif dan Adil Dalam Menangani Masalah Myanmar

image
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Namun Wang Yi juga menilai masalah Myanmar itu rumit, dan berharap Julie Bishop punya pemahaman tentang kondisi nasional khusus Myanmar dan perkembangan historis masalah Myanmar.

Sedangkan Julie Bishop menilai China sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB memiliki pengaruh yang unik. Ia juga ingin dapat menjaga komunikasi yang erat dan memperkuat kerja sama dengan China dan ASEAN guna mencapai konsensus penanganan masalah Myanmar.

Sejak Oktober 2023 telah terjadi pertempuran antara militer dan kelompok oposisi bersenjata meningkat dan menyebar ke sebagian besar Myanmar.

Baca Juga: Upaya ASEAN Mewujudkan Perdamaian di Myanmar, yang Kini Dipimpin Junta Militer

China pada Desember 2023 dan 10-11 Januari 2024 telah berupaya untuk menjadi mediator dan memeprtemukan junta militer dan tiga kelompok entis bersenjata yaitu Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), dan Tentara Arakan (AA).

Namun pasca pertemuan damai kondisi keamanan di Myanmar bagian utara tetap buruk yang bahkan membuat China mengeluarkan peringatan agar warganya tidak mendatangi Myanmar utara.

Sejak kudeta Februari 2021, lebih dari 2.470 serangan udara telah dilancarkan dan mengakibatkan lebih dari 1.300 kematian. Lebih dari 2,8 juta orang pun mengungsi, dan sedikitnya 18 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, menurut badan-badan PBB.***
 

Baca Juga: India Akan Terus Pulangkan Warga Myanmar yang Melarikan Diri dari Konflik Etnis di Myanmar

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait