Puisi Esai: Memilih Tak Menikah Sambil Memelihara Kucing atau Anjing, hingga Kisah Koruptor di Makam Pahlawan
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 10 Agustus 2024 09:17 WIB
Sejumlah artikel opini muncul di media besar yang mengecam komentar Vance. Tulisan itu menuduhnya mengabaikan realitas perempuan yang memilih untuk tidak menikah dan tak memiliki anak.
Penulis dan aktivis perempuan menyatakan pernyataan Vance tidak hanya menghina, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap hak perempuan untuk memilih jalur hidup mereka sendiri.
Aktivis dan pemimpin perempuan mengecam pandangan JD Vance. Mereka menyebutnya sebagai cerminan dari pandangan patriarkal yang ketinggalan zaman.
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Sudah Waktunya Masuk Sekolah
Respon para aktivis ini: “Keputusan untuk tidak menikah atau tidak memiliki anak adalah hak pribadi yang harus dihormati, dan tidak boleh dijadikan bahan hinaan, apalagi sebagai alat kampanye politik.”
Ini konteks sosiologis soal Childless Dog Lady itu. Dalam beberapa dekade terakhir, di Amerika Serikat dan Eropa, memang semakin banyak perempuan yang memilih untuk tidak menikah dan tidak memiliki anak.
Di Amerika Serikat, data dari U.S. Census Bureau menunjukkan peningkatan jumlah perempuan yang memilih untuk tetap tidak menikah.
Baca Juga: Rumah Puisi Esai akan Dibangun di Malaysia, Datuk Jasni Matlani Berterima Kasih kepada Denny JA
Pada tahun 2020, sekitar 31% perempuan dewasa di Amerika Serikat berstatus tidak menikah, baik karena belum pernah menikah, bercerai, atau menjanda. Prosentase ini naik dari 23% pada tahun 1950.
Selain itu, tingkat kelahiran di AS telah mencapai titik terendah dalam 35 tahun terakhir, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Sekitar 15% perempuan usia 40-44 tahun di AS tidak memiliki anak pada tahun 2018. Prosentase itu juga naik dari sekitar 10% pada pertengahan 1970-an (Pew Research Center).
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah
-000-