DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pilpres Amerika Serikat: Kamala Harris vs Donald Trump Tampilkan Kontras Jelas, Beda dengan Biden vs Trump

image
Foto Arsip - Kamala Harris sewaktu masih menjadi senator Amerika Serikat saat menghadiri sebuah acara Partai Demokrat di Clear Lake, Iowa, pada 9 Agustus 2019. Ia menggantikan Joe Biden melawan Donald Trump (Gaga Skidmore via Wikimedia Commons.)

ORBITINDONESIA.COM - Bahkan sebelum Joe Biden mengundurkan diri menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada 21 Juli, para pemilih Demokrat sudah pesimistis Biden bisa mengimbangi Donald Trump dalam pemilihan presiden November 2024.

Para pemilih independen yang tak berafiliasi kepada baik Demokrat maupun Republik bahkan sudah bosan dengan apa yang ditawarkan dalam Pilpres 2024 karena baik Joe Biden maupun Donald Trump tak menawarkan nilai lain yang lebih.

Namun tatkala Joe Biden mengundurkan diri menyusul performa buruknya dalam debat capres 27 Juni 2024 yang membuat partainya sendiri mendesak dia untuk mundur, sebagian besar pemilih Demokrat dan para pemilih independen atau segmen pemilih suara mengambang, menjadi lega.

Baca Juga: Newsmask: Joe Biden Akan Mundur dari Pilpres AS, tetapi Wapres Kamala Harris Bukan Sebagai Penggantinya

Mereka ini adalah pemilih muda, kulit berwarna, liberal, dan perempuan yang terancam oleh legislasi-legislasi tidak ramah hak perempuan, seperti hukum anti-aborsi.

Kini mereka merasa memiliki lagi opsi yang mampu melawan retorika-retorika dan agresivitas Trump di panggung debat serta ruang-ruang kampanye politik.

Kamala Harris yang berusia 59 tahun dan Donald Trump yang berusia 78 tahun, sungguh menawarkan kontras yang memudahkan pemilih dalam menentukan pilihan serta sekaligus membuat pemilu AS menjadi semenarik di masa-masa sebelumnya.

Baca Juga: Pendukung Wapres AS Siapkan Kamala Harris untuk Gantikan Joe Biden Jika Mundur dari Pilpres

Kontras ini tidak ditemukan dalam rematch Trump vs Biden yang berusia 81 tahun. Keduanya sama-sama dari generasi lawas yang dianggap membosankan oleh bagian besar pemilih, khususnya anak muda, khususnya Gen-Z yang menjadi aktor utama dalam gejolak politik besar di AS menyusul aksi Israel di Palestina.

Sambutan positif dan optimisme baru dari segmen-segmen pemilih progresif itu membuat elektabilitas Harris meroket hingga melampaui Donald Trump.

Padahal Harris baru dinobatkan sebagai calon presiden AS dari Demokrat pada 1-5 Agustus atau dua pekan sebelum Konvensi Partai Demokrat pada 19-22 Agustus 2024 di Chicago, Illinois.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Mundur, Kemala Harris Siap Calonkan Diri

Kecenderungan elektabilitas Harris yang meningkat itu tergambar jelas dalam berbagai jajak pendapat, termasuk poling Reuters/Ipsos awal pekan ini yang menunjukkan Harris unggul tipis dari Trump.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait