DECEMBER 9, 2022
Kolom

Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Namun, kenyataan seringkali jauh dari harapan. Banyak dari mereka yang terpaksa memilih jalur ilegal. Itu bukan karena mereka ingin. Tapi ini karena birokrasinya yang rumit dan biaya yang tak terjangkau.

Mereka datang dengan kapal-kapal kecil, menghindari tangkapan petugas. Mereka berharap menemukan tempat bekerja dan hidup dengan layak.

Di negeri yang mereka pijak dengan penuh harap itu, kenyataan berbicara lain. Mereka bekerja dalam kondisi yang keras, di bawah kejaran polisi setempat. (1)

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Paus Fransiskus Mencuci Kaki Rakyat Kecil Indonesia

Upah yang mereka terima seringkali jauh dari cukup. Tanpa status legal, mereka tidak memiliki perlindungan hukum.

Mereka seperti hidup sebagai bayang-bayang, tersembunyi dari pandangan. Mereka bekerja tanpa henti untuk mimpi yang kadang terasa semakin menjauh.

Kehidupan mereka dipenuhi ketidakpastian dan ketakutan. Setiap hari adalah perjuangan untuk tetap tersembunyi, untuk tidak tertangkap dan dideportasi.

Baca Juga: Piala Eropa 2024: Kemenangan Spanyol, Statistik, dan Lahirnya Bintang Baru, Sebuah Ulasan dari Denny JA

Mereka tidak memiliki akses ke layanan kesehatan atau pendidikan. Anak-anak mereka tumbuh dalam ketidakpastian.

Dan ketika akhirnya tertangkap, deportasi menjadi mimpi buruk yang nyata. Itu mengembalikan mereka ke titik nol tanpa apa-apa.

Ada secercah harapan melalui program repatriasi. Program ini menawarkan jalan pulang yang aman dan bermartabat. Yakni mengembalikan mereka ke tanah air dengan bantuan dokumen perjalanan, transportasi, dan program reintegrasi.

Baca Juga: Denny JA: Penyair di Payakumbuh Bebas Menyatakan Pendapat, tapi Keliru Mencampuradukkan Puisi Esai dengan SATUPENA

Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional, berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang manusiawi. Tujuan utama mengembalikan mereka ke pangkuan ibu pertiwi.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Berita Terkait