Piala Eropa 2024: Kemenangan Spanyol, Statistik, dan Lahirnya Bintang Baru, Sebuah Ulasan dari Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 15 Juli 2024 11:07 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sepak bola memang berbeda dengan Pemilu presiden (Pilpres). Padahal memprediksi siapa yang akan menang, saya menggunakan alat ukur yang sama: statistik.
Lima kali Pilpres di Indonesia, 2004-2024, saya selalu tepat memprediksi siapa yang akan terpilih sebagai presiden. Prediksi itu bahkan sudah saya umumkan sebulan sebelum hari pencoblosan.
Tapi di Piala Eropa 2024, juga di banyak pertandingan bola lain, saya lebih sering meleset.
Baca Juga: Piala Eropa 2024: Disiarkan Langsung di RCTI Spanyol Melawan Inggris di Final Senin Dini Hari WIB
Ketika pertandingan awal bola Piala Eropa 2024 dimulai, di beberapa lingkungan, kami lakukan tebak juara: kesebelasan mana yang akan menang?
Sebelum memprediksi, saya melihat statistik kemenangan di Piala Eropa. Jerman dan Spanyol masing-masing penah juara Piala Eropa tiga kali. Tapi jika dianalisis dengan indikator tambahan, Jerman lebih unggul.
Indikator itu adalah rekor head-to-head yang lebih baik ketika Jerman melawan Spanyol. Mereka sudah berjumpa head to head 25 kali selama ini. Jerman menang 9 pertandingan. Spanyol menang 8 pertandingan. Sisanya seri di 8 pertandingan.
Baca Juga: Piala Eropa 2024: Tidak Ada Perebutan Tempat Ketiga, Inilah Alasannya
Jerman juga lebih unggul jika dinilai dari kedalaman skuad yang superior dengan pemain pengganti berkualitas, performa individu pemain kunci yang lebih baik di level klub, pengalaman dan strategi pelatih yang sukses.
Prediksi ini meleset. Jerman tersisih dikalahkan Spanyol di babak perempat final. Namun masih ada sisa rasa senang. Karena yang mengalahkan Jerman, yaitu Spanyol, memang terbukti sangat perkasa.
Spanyol tak hanya juara Piala Eropa 2024, tapi ia juga mencetak empat rekor baru sekaligus. Dalam satu malam empat rekor baru Piala Eropa tercipta.
Baca Juga: Spanyol Juara Piala Eropa 2024 di Jerman
Tadi subuh, saya sampai rumah jam 05.00 pagi WIB. Bersama putra saya yang tertua, kami noonton bersama. Sementara putra saya lainnya, yang sama sama militan tentang bola, sedang di luar kota, menonton juga dengan grupnya.