DECEMBER 9, 2022
Kolom

Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Disebut mereka para PMI.

 

“Marilah pulang wahai generasi

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Paus Fransiskus Mencuci Kaki Rakyat Kecil Indonesia

yang sudah lama tinggal di luar negeri,”

kata Rewo yang tidak tahu pasti.

Apakah takdir akan berubah suatu hari nanti.”

Baca Juga: Piala Eropa 2024: Kemenangan Spanyol, Statistik, dan Lahirnya Bintang Baru, Sebuah Ulasan dari Denny JA

-000-

Pekerja migran ilegal dari Indonesia, datang ke Sabah pada tahun 1970-an. Mereka mengarungi lautan menuju tanah yang mereka anggap lebih memenuhi harapan.

Dengan tekad yang kuat, mereka meninggalkan rumah dan keluarga di Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Ke sana, mereka membawa mimpi untuk meraih kesejahteraan di negeri seberang.

Baca Juga: Denny JA: Penyair di Payakumbuh Bebas Menyatakan Pendapat, tapi Keliru Mencampuradukkan Puisi Esai dengan SATUPENA

Mengapa pergi ke Sabah? Mungkin karena dekatnya jarak geografis. Atau itu karena cerita-cerita tentang ladang kelapa sawit yang luas dan konstruksi yang menjulang tinggi. Atau daya tarik pekerjaan dengan upah yang lebih baik.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Berita Terkait