Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 20 Juli 2024 11:25 WIB
Program repatriasi ini tidak hanya memberikan tiket pulang, tetapi juga harapan baru untuk memulai kembali, membangun hidup yang lebih baik di negeri sendiri.
-000-
Membaca ekspresi hati anak-anak SMP, SMA, dan gurunya, warga Indonesia yang ilegal di Malaysia, kita melihat foto album yang muram.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Paus Fransiskus Mencuci Kaki Rakyat Kecil Indonesia
Mereka memberi kesaksian. Mereka bersuara. Puisi esai menjadi medium ekspresinya.
Sayapun teringat kutipan dari Dylan Thomas: “puisi yang baik adalah kontribusi terhadap realitas. Dunia tidak pernah sama setelah sebuah puisi yang baik ditambahkan ke dalamnya.”
Kutipan ini menunjukkan bagaimana puisi dapat mengubah persepsi kita tentang dunia. Dan puisi memberi dampak yang bertahan lama pada pembaca. ***
CATATAN
(1) Tidak semua yang menulis puisi esai ini ilegal, dan tak semua yang sekolah di SIKK ilegal
(2) Kisah pekerja Indonesia ilegal di Sabah
Sebanyak 500 TKI ilegal 'telah ditangkap' aparat hukum Malaysia - BBC News Indonesia