DECEMBER 9, 2022
Kolom

Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Program repatriasi ini tidak hanya memberikan tiket pulang, tetapi juga harapan baru untuk memulai kembali, membangun hidup yang lebih baik di negeri sendiri.

-000-

Membaca ekspresi hati anak-anak SMP, SMA, dan gurunya, warga Indonesia yang ilegal di Malaysia, kita melihat foto album yang muram.

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Paus Fransiskus Mencuci Kaki Rakyat Kecil Indonesia

Mereka memberi kesaksian. Mereka bersuara. Puisi esai menjadi medium ekspresinya.

Sayapun teringat kutipan dari Dylan Thomas: “puisi yang baik adalah kontribusi terhadap realitas. Dunia tidak pernah sama setelah sebuah puisi yang baik ditambahkan ke dalamnya.”

Kutipan ini menunjukkan bagaimana puisi dapat mengubah persepsi kita tentang dunia. Dan puisi memberi dampak yang bertahan lama pada pembaca. ***

Baca Juga: Piala Eropa 2024: Kemenangan Spanyol, Statistik, dan Lahirnya Bintang Baru, Sebuah Ulasan dari Denny JA

CATATAN

(1) Tidak semua yang menulis puisi esai ini ilegal, dan tak semua yang sekolah di SIKK ilegal

(2) Kisah pekerja Indonesia ilegal di Sabah

Baca Juga: Denny JA: Penyair di Payakumbuh Bebas Menyatakan Pendapat, tapi Keliru Mencampuradukkan Puisi Esai dengan SATUPENA

Sebanyak 500 TKI ilegal 'telah ditangkap' aparat hukum Malaysia - BBC News Indonesia

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Berita Terkait