DECEMBER 9, 2022
Internasional

Microsoft: Layanan Sedang Dipulihkan, Langkah-langkah Stabilisasi Terus Diambil

image
ILUSTRASI: Seorang perkerja mengunakan perangkat komputer berbasis Microsoft Windows 10. ANTARA/Ardika/am.

Server fasilitas negara di seluruh Israel mati pada Jumat pagi, penyiar Keshet 12 melaporkan, dan menambahkan bahwa di antara fasilitas yang terkena dampak adalah rumah sakit, surat, fasilitas listrik, layanan darurat, serta banyak gedung kementerian.

Bank dan RS terganggu

Operasi bank-bank Israel juga terhenti oleh kerusakan teknis, lapor Ynet.

Baca Juga: Perusahaan Keamanan Siber Kaspersky Tegaskan Tidak Terlibat Aktivitas Mengancam Keamanan Nasional AS

Pusat Medis Universitas Schleswig-Holstein (UKSH) Jerman mengumumkan bahwa sistem TI-nya juga terpengaruh oleh pemadaman tersebut, yang mengganggu operasi di rumah sakitnya di kota Kiel dan Lubeck.

"(Karena kegagalan sistem), UKSH membatalkan semua prosedur yang dijadwalkan untuk hari ini, Jumat, 19 Juli 2024. Klinik rawat jalan di kedua pusat juga ditutup," kata fasilitas medis dalam sebuah pernyataan.

Operasi terminal kontainer Baltic Hub di kota Gdansk, Polandia juga terganggu pada awal hari ini, kata terminal dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Prosperitas Bagikan Kiat Menjaga Keamanan Siber Secara Mandiri Pasca Serangan ke Server Pusat Data Nasional

"Di Baltic Hub, kami sedang berjuang dengan pemadaman global sistem operasi Microsoft, yang menghambat fungsi terminal. Tolong jangan berlayar ke terminal," bunyi pernyataan tersebut.

Pemadaman komunikasi besar-besaran mencegah penduduk di kota Firebanks, Alaska, AS, menghubungi layanan darurat, lapor situs berita News Center Fairbanks.

Situs tersebut menyarankan penduduk untuk menggunakan email untuk menghubungi layanan pengiriman.

Baca Juga: Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Dalami Serangan Siber Ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara

Pemadaman global semua teknologi yang menggunakan Microsoft Windows dimulai pada Jumat pagi.

Setelah kerusakan TI, outlet berita Verge melaporkan bahwa hal itu disebabkan oleh pembaruan yang rusak dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike, yang banyak digunakan di seluruh dunia.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait