Perusahaan Keamanan Siber Kaspersky Tegaskan Tidak Terlibat Aktivitas Mengancam Keamanan Nasional AS
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 25 Juni 2024 16:41 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perusahaan keamanan siber Kaspersky menegaskan tidak terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan nasional Amerika Serikat (AS), sebaliknya, mereka justru mengatakan telah berkontribusi signifikan dalam melindungi negara tersebut dari berbagai ancaman siber.
"Kaspersky tidak terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan, faktanya, telah memberikan kontribusi signifikan dalam pelaporan hingga perlindungannya dari berbagai pelaku kejahatan siber yang menargetkan kepentingan dan sekutu dalam negeri tersebut," kata Kaspersky dalam pernyataannya yang diterima ANTARA, Senin, 24 Juni 2024.
Kaspersky merespons keputusan Departemen Perdagangan AS yang melarang penggunaan perangkat lunak mereka di negara tersebut.
Perusahaan menyatakan, keputusan itu tidak mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan penjualan dan mempromosikan penawaran dan/atau pelatihan intelijen ancaman dunia maya di AS.
Mereka menilai, pihak Departemen Perdagangan AS mengambil keputusannya berdasarkan iklim geopolitik saat ini dan kekhawatiran teoretis, bukan berdasarkan evaluasi komprehensif terhadap integritas produk dan layanan Kaspersky.
"Perusahaan bermaksud untuk mengambil semua opsi yang tersedia secara hukum untuk mempertahankan operasi dan relasinya saat ini," kata perusahaan yang berbasis di Rusia tersebut.
Baca Juga: Korea Selatan Ikut Pelatihan Perang Siber Multinasional yang Dipimpin AS pada 5-11 Mei 2024
Kaspersky menyatakan, selama lebih dari 26 tahun pihaknya telah berhasil menjalankan misi membangun masa depan yang lebih aman dengan melindungi lebih dari satu miliar perangkat.
Mereka menyediakan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan di seluruh dunia untuk melindungi mereka dari segala jenis ancaman dunia maya, dan telah berulang kali menunjukkan independensinya dari pemerintah mana pun.
Selain itu, Kaspersky juga menyatakan, mereka telah menerapkan langkah-langkah transparansi yang signifikan untuk menunjukkan komitmen terhadap integritas dan kepercayaan.
Baca Juga: Putu Indah Savitri: Kehadiran Starlink dan Pentingnya Menjaga Kedaulatan Siber
Larangan ini juga dinilai telah menghilangkan kebebasan konsumen dan organisasi untuk memilih perlindungan yang mereka inginkan, memaksa mereka menjauh dari teknologi anti-malware yang ditawarkan Kaspersky.