DECEMBER 9, 2022
Nasional

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Dalami Serangan Siber Ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara

image
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan wartawan seusai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024 untuk Wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 26 Juni 2024. ANTARA/Darwin Fatir

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan, pihaknya sedang melakukan pendalaman atas kebocoran data setelah serangan siber ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Kami sedang dan terus dalami terkait dengan kebocoran data, yaitu masuknya virus ransomware di PDNS di Surabaya," kata Hadi Tjahjanto kepada wartawan seusai menghadiri Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024 untuk Wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 26 Juni 2024.

Meski demikian, kata Hadi Tjahjanto, sejauh ini Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN sudah melakukan langkah-langkah taktis untuk menghentikan serangan virus tersebut setelah memberikan notifikasi (pemberitahuan) terkait dengan ancaman virus tersebut.

Baca Juga: Wijaya Kusumawardhana: Keluarga Juga Mesti Berperan dalam Upaya Pencegahan Kejahatan Siber

"Saat ini BSSN juga terus menyelidiki dampak lanjutan agar bisa memitigasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Misalnya, imigrasi sudah bisa berjalan lancar dan normal," kata mantan Panglima TNI itu menjawab pertanyaan wartawan.

Untuk hal yang berkaitan lainnya, kata Hadi, saat ini telah berjalan normal. Namun, kejadian itu akan menjadi bagian dari evaluasi agar serangan serupa tidak berulang.

"Ini normal dan untuk yang lain-lain. Saya kira semua masih normal. Namun, ini ada satu bahan evaluasi bagaimana bisa mengamankan sistem, khususnya siber yang dikelola," tuturnya menegaskan.

Baca Juga: Perusahaan Keamanan Siber Kaspersky Tegaskan Tidak Terlibat Aktivitas Mengancam Keamanan Nasional AS

Dalam mencegah infeksi ransomware Brain Cipher dari PDNS 2, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan bahwa  pihaknya bersama penanggung jawab sistem PDNS. Telkomsigma telah memutus akses pusat data lainnya dari PDNS di Surabaya itu.

Adapun pemutusan akses dari PDNS 2 tersebut dilakukan pada PDNS 1 yang ada di Serpong, Tangerang Selatan dan juga pusat data cadangan di Batam, Kepulauan Riau.

"Kami yakinkan bahwa dalam hal ini Telkomsigma sudah melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur. Kalau ada masalah di data center tersebut, sudah diputus antara Surabaya dan Serpong serta Batam," kata Kepala BSSN Letjen TNI Purn. Hinsa Siburian di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca Juga: Prosperitas Bagikan Kiat Menjaga Keamanan Siber Secara Mandiri Pasca Serangan ke Server Pusat Data Nasional

BSSN juga melakukan asistensi untuk penguatan keamanan siber pada pusat data lainnya, yaitu PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan dan pusat data cadangan di Batam, Kepulauan Riau.

Bahkan, pihaknya menurunkan tim khusus secara langsung ke dua lokasi pusat data tersebut agar dapat memeriksa keamanan siber yang sudah ditingkatkan itu.

"Ini sudah kami lakukan penguatan. Tim dari BSSN on-site di sana untuk meyakinkan bahwa di Batam maupun di Serpong itu tidak terjadi serangan siber, ini salah satu upaya kami," kata Hinsa.***

Sumber: Antara

Berita Terkait