Abdul Rohman, Lahir Prematur, Lulusan SMA, Kini Jadi Mentor Kreator Muda Indonesia
- Penulis : Mila Muzakkar
- Minggu, 06 Juli 2025 08:01 WIB

ORBITINDONESIA.COM – Saat lahir di Jakarta Utara tahun 1996, Abdul Rohman datang ke dunia lebih cepat dari waktunya. Ia lahir prematur, dengan tubuh kecil dan rapuh, nyaris tanpa harapan besar.
Namun, siapa sangka, anak yang dulu harus berjuang sejak hari pertama hidupnya itu, kini tumbuh menjadi sosok yang justru membantu banyak pemuda lain bertahan dan bangkit dari keterbatasan.
Lahir dari keluarga sederhana, Abdul tumbuh dengan kesadaran penuh bahwa hidup tak akan memberi jalan mudah. Selepas SMA, ia tidak mampu melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi. Namun, alih-alih meratapi nasib, Abdul memilih menciptakan jalannya sendiri. Ia masuk ke dunia bisnis jaringan di usia muda—bertahan selama enam tahun, lalu terjatuh saat pandemi melanda.
Baca Juga: Buku Simon Sinek, Start with Why: Menemukan "Mengapa" Sebagai Kunci Kepemimpinan dan Inspirasi
Itu bukan akhir. Justru di titik terendah itulah Abdul mulai menyusun ulang hidupnya. Ia banting setir ke dunia konten, strategi digital, dan personal branding, memulai lagi dari nol, bermodalkan rasa ingin tahu dan keberanian mencoba. Ia belajar secara otodidak, sambil bekerja lepas sebagai konsultan kreatif, MC, dan content creator.
Usahanya membuahkan hasil. Saat ini, Abdul menjabat sebagai Chief Creative Officer di startup lingkungan “Kepul.id”, sekaligus pendiri komunitas kreator pemula bernama Kemistri. Komunitas ini ia bangun bukan hanya sebagai ruang berkarya, tapi juga tempat bertumbuh—bagi siapa pun yang merasa tak cukup, tak punya privilege, dan butuh teman seperjalanan.
Yang membuat kisahnya makin menginspirasi adalah, setelah 10 tahun gap year, Abdul akhirnya berhasil meraih beasiswa kuliah, membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk jadi hebat.
“Value seseorang tidak ditentukan dari ijazah, tapi dari kontribusinya. Saya ingin jadi contoh nyata bahwa tanpa gelar pun, kamu tetap bisa membuka banyak pintu,” ujar Abdul.
Lewat konsistensinya membagikan konten positif dan pengalaman hidup, Abdul menjelma menjadi mentor yang dipercaya banyak anak muda. Ia percaya bahwa personal branding bukan tentang pencitraan, tapi tentang kesungguhan membagikan nilai yang kamu punya.
Ia tidak pernah malu mengaku hanya lulusan SMA. Sebaliknya, ia menggunakannya sebagai bahan bakar untuk terus tumbuh dan membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti, tapi justru alasan untuk berjuang lebih keras.
Kini, lewat Kemistri, ia ingin menciptakan ruang bagi lebih banyak anak muda seperti dirinya—yang tak punya fasilitas tapi punya semangat, yang tak punya gelar tapi punya tekad.