Ziarah untuk Wartawan yang Dibunuh dan Kisah Rumah Sakit Jiwa: Pengantar Buku Puisi Esai Jonminofri dari Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 07 Juli 2024 10:19 WIB
Di akhir abad ke-19, kegelapan merajalela di rumah sakit jiwa Amerika Serikat. Seorang jurnalis muda, Nellie Bly, mencium ada yang tak beres di berbagai rumah sakit jiwa itu. Elizabeth Jane Cochran, yang dikenal sebagai Nellie Bly, membongkar yang tersembunyi di sana.
Tahun 1887, dia menerima tugas yang mengubah wajah jurnalisme. Bly menyamar menjadi orang lain untuk mengetahui sisi gelap yang sebenarnya. (1)
Bly menyamar sebagai pasien mental. Dia menyelinap ke dalam Asylum for the Insane di Blackwell's Island, New York. Dengan identitas baru sebagai "Nellie Brown.” Ia berpura-pura kehilangan akal.
Bly menunjukkan tanda-tanda paranoia dan bicara tak menentu. Pemeriksaan medis menyimpulkan bahwa ia mengalami gangguan jiwa. Bly dikirim ke rumah sakit jiwa yang penuh misteri dan penderitaan.
Di dalam tembok yang tinggi dan gelap, Bly menemukan dunia yang jauh dari pandangan publik. Perlakuan tidak manusiawi menjadi pemandangan sehari-hari. Pasien dipukuli, ditampar, dan diisolasi dalam ruangan yang sempit dan gelap.
Mereka dipaksa tidur di ranjang yang kotor dan basah. Makanan yang disediakan hampir tidak layak dimakan.
Lebih dari sekadar kekejaman fisik, Bly melihat ketidakpedulian yang menyesakkan. Banyak dari mereka tidak gila. Mereka hanya miskin atau tidak berdaya. Tanpa kegiatan atau hiburan, pasien di sana merana, tak kuasa, terkurung.
Setelah sepuluh hari yang tak terlupakan, Bly dibebaskan. Ia menulis serangkaian artikel berjudul "Ten Days in a Mad-House" untuk New York World. Laporannya menyebar seperti api.
Artikel-artikel ini menggugah hati. Laporan ini memicu perubahan nyata. Pemerintah dan masyarakat tidak bisa lagi menutup mata.
Dewan Pengawas Amal Publik New York segera melakukan penyelidikan. Mereka mengonfirmasi temuan Bly. Mereka mendorong reformasi besar-besaran.