Taufan Hunneman: Kontribusi Indonesia Dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 30 Juni 2024 23:26 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Situasi geopolitik global semakin kompleks. Eskalasi konflik dan perang secara kualitatif terus meningkat, dengan kompleksitas yang seakan sulit diurai. Politik domestik dan rivalitas geopolitik dunia sudah pada fase mengancam peradaban, seperti yang terjadi di Gaza hari ini.
Sejarah memperlihatkan, begitu rivalitas geopolitik masuk dalam satu konflik, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik menjadi semakin lama, bahkan konflik akan menjadi semakin berlarut sebagaimana terjadi pada perang Rusia dan Ukraina.
Berdasar pengalaman selama ini, bahwa konflik hanya dapat diselesaikan jika para pihak yang bersengketa, memiliki keinginan untuk berdamai. Dalam beberapa peristiwa, terkesan sulit mendorong para pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero-sum game.
Baca Juga: GMNI: Calon Pemimpin Indonesia Mendatang Harus yang Paham Geopolitik Global
Itu sebabnya perlu ikhtiar khusus, untuk mendekati dan meyakinkan pihak-pihak yang sedang bertikai, bahwa selalu ada pendekatan lain di mana seluruh pihak akan sama-sama memperoleh hasil yang optimal (win-win solution).
Muncul salah persepsi, bahwa berdamai dengan pihak lain acapkali diartikan sebagai sebuah kekalahan.
Menjadi tantangan para negara mediator, salah satunya adalah Indonesia, yang harus dapat meyakinkan para pihak bahwa menciptakan perdamaian bukan berarti sebuah kekalahan, melainkan lebih mendahulukan keadilan di atas kekerasan, mengutamakan persaudaraan di atas permusuhan.
Sesuai bunyi sila kelima dalam Pancasila, bahwa prinsip kemanusiaan di atas segalanya. Berdasarkan fakta di lapangan, dalam setiap konflik, warga sipil dan rentan, selalu yang paling terkena dampaknya.
Stabilitas regional
Indonesia memiliki jejak panjang sebagai mediator perdamaian dan dekolonisasi, bermula sejak menjadi inisiator Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955), yang menghasilkan Dasasila Bandung.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto: Visi Misi Ganjar Berkaitan Dengan Geopolitik dan Diplomasi Luar Negeri
Dalam waktu yang hampir bersamaan dikirim juga pasukan perdamaian Kontingen Garuda I di bawah payung PBB, ke Gurun Sinai.