DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menko Luhut Panjaitan: China Berharap Prabowo Subianto Berkunjung Setelah Resmi Jadi Presiden RI

image
Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun, Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri ke kanan) berbincang di Shanghai, China pada Minggu, 16 Juni 2024. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China berharap Prabowo Subianto dapat melakukan kunjungan kenegaraan secara resmi ke China setelah resmi dilantik sebagai presiden Republik Indonesia, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Pandjaitan.

"Mereka berharap begitu Prabowo Subianto dilantik bisa berkunjung ke China. Ada beberapa agenda yang sudah mereka usulkan," kata Luhut Pandjaitan kepada ANTARA di Shanghai, Minggu, 16 Juni 2024.

Menko Luhut Panjaitan melakukan kunjungan kerja ke China sejak Rabu, 12 Juni 2024 dengan mengunjungi sejumlah kota dan daerah seperti Beijing, Jilin dan Shanghai. Ia antara lain bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University dan para pengusaha asal China.

Baca Juga: Luhut B Pandjaitan: Presiden Jokowi akan Perkenalkan Presiden Terpilih kepada Pemimpin Dunia

"Mereka sangat senang saat pertemuan Pak Prabowo yang juga bicara dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka sangat senang sekali dan saya kira itu modal penting," kata Luhut.

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke China pada 31 Maret-2 April 2024. Saat itu Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Menteri Pertahanan China Admiral Dong Jun.

Luhut mengatakan hubungan Indonesia-China  tidak hanya dilakukan melalui jalur diplomasi formal tetapi juga ditunjang dengan relasi personal para pejabat tingginya.

Baca Juga: Pengadilan Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Maulidayanti dalam Perkara Luhut B Pandjaitan

Hal itu misalnya terjadi dalam hubungannya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

"Pertemuan dengan Pak Wang Yi itu, kita berteman lah ya. Saya pikir penting tidak bisa hanya hubungan formal, harus sampai pada hubungan personal, hubungan pribadi, harus ada 'trust' (kepercayaan)," ungkap Luhut.

Luhut dan Wang Yi merupakan dua tokoh sentral dalam High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-China. Keduanya bertemu di Jilin pada Kamis, 13 Juni 2024, sebagai kelanjutan HDCM pada April 2024 di Labuan Bajo.

Baca Juga: Menko Luhut Binsar Panjaitan: Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora Masih Jauh untuk Diterapkan di Indonesia

"Saya dengan Pak Wang Yi selalu terbuka dalam konteks kepentingan negara kita masing-masing dan kepentingan regional. China berharap kerja sama Indonesia dan China bisa lebih bagus, dan kembali lagi mengingatkan bahwa 'One China Policy' itu betul-betul dijaga," jelas Luhut.

Terkait dengan kredibilitas Indonesia pada masa pemerintahan presiden-wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Luhut mengaku juga ditanya mengenai hal tersebut.

"Dia (Wang Yi) tanya mengenai itu, tapi saya yakin Pak Prabowo kan ingin berhasil juga, dia tidak mau gagal. Saya pikir dia pekerja keras dan akan meneruskan program Pak Jokowi. Tentu disempurnakan sana sini dan mereka (China) percaya sama kita," tegas Luhut.

Baca Juga: Luhut Panjaitan: Indonesia dan China Tingkatkan Kerja Sama Transisi Energi Melalui CBL dan IBC

Saat datang ke China, Prabowo juga sempat berkunjung ke salah satu sekolah di Dustrik Dongcheng, Beijing.

Saat kunjungan ke sekolah tersebut, Prabowo pun melihat kantin sekolah yang menyediakan makan siang gratis untuk siswanya. Program tersebut juga diusung pasangan Prabowo-Gibran semasa kampanye. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait