Bachtiar Aly: Quo Vadis Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 10 Juni 2024 12:18 WIB
“Menjadi musuh Amerika Serikat sangat berbahaya. Menjadi sekutunya dapat berakibat fatal “. (Henry Kissinger dikutip oleh Jeffrey Sachs).
Ekonomi, Politik, Hukum, Sumberdaya Manusia, Pertahanan & Keamanan dan Teknologi
Tulisan ini mengedepankan berbagai faktor yang mempengaruhi dinamika politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, yang terdiri dari faktor endogen dan faktor exogen.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi: Dewan Keamanan PBB Tidak Boleh Menoleransi Perang Apalagi Genosida di Palestina
Sekarang kita lihat faktor-faktor endogen apa saja yang sangat fundamental bagi sebuah negara, agar dapat menentukan arah politik luar negerinya yang relatif lebih mandiri.
Terdapat enam hal pokok yang penting, yaitu bidang ekonomi, politik, hukum, sumberdaya manusia, pertahanan & keamanan serta teknologi yang satu sama lain berkaitan erat dan berinteraksi menjadi satu kesatuan dan menjadi modal dasar kekuatan sebuah negara.
Negara akan meraih kemajuan, kemakmuran, keamanan dan kejayaan jika membuka diri dalam pergaulan antar bangsa. Setiap negara memiliki keunikan sendiri, dengan kekurangan dan kelebihannya
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi: Uni Eropa Harus Konsisten Hormati Hukum Internasional di Isu Palestina dan Gaza
Tulisan ini juga melakukan perbandingan singkat antara system ekonomi pasar bebas yang bersandingan dengan system politik demokratis di satu sisi, dengan system ekonomi komando yang didukung system politik satu partai di sisi lainnya.
Kedua system tersebut tidak selalu berhadapan diametral, karena kepentingan setiap negara selalu mengalami perubahan sejalan dengan dinamika dalam negeri dan interaksi dengan negara lainnya. Persaingan, ketegangan, pendekatan, kerjasama sampai kembali lagi pada situasi awal, seperti sebuah spiral yang bisa saja berujung pada konflik terbuka atau konvergensi.
Ekonomi
System ekonomi yang berkembang dan diterapkan di banyak negara berorientasi pada system ekonomi pasar bebas atau free market economy dengan berbagai macam variannya, antara lain ekonomi pasar sosial, social market economy, seperti di Jerman dikenal sebagai social state dan system ekonomi yang diterapkan di negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia, dengan menekankan pentingnya prinsip subsidiaritas.