Denny JA, Fernando Botero, dan Lukisan Artificial Intelligence di Mahakam 24 Residence Jakarta
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 06 Juni 2024 08:33 WIB
Sang pewawancara menanyakan kepadanya, banyak kritik seniman menyebut bahwa jika menurut Botero karya seni diciptakan untuk memberikan kesenangan, maka itu adalah pelacuran.
Botero menilai bahwa kritik seperti itu konyol. Kritik semacam itu juga yang membuat seni tampak terlalu serius.
Menurut Botero, seni diciptakan untuk memberikan kesenangan. Bahkan panorama sejarah seni rupa, hampir setiap lukisan merupakan potret, atau pemandangan keagamaan, atau lanskap, atau benda mati yang dikemas untuk memberikan kesenangan bagi yang melihatnya.
Saya mengamini pandangan Fernando Botero. Dengan cara ini saya menikmati setiap lukisan AI di Mahakam 24 Residence. Saya menemukan kesenangan tersendiri.
Ada ragam warna rasa yang muncul di hati saya sewaktu mengarahkan mata ke lukisan-lukisan tersebut. ***