Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (6): Samin Terkapar di Anyer Sampai Panarukan
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 09 Mei 2024 08:05 WIB
Keluarga tahu dua bulan kemudian.
“Apakah tak ada upah, untuk buyutmu?” Tanya Maya.
“Aku tak tahu pasti,” jawab Yudi.
Katanya upah diberikan Daendles lewat bupati masing- masing daerah.
Tapi dana tak sampai ke pekerja paksa.”
“Aku sudah baca sejarah jalan ini.
Hatiku mendua,” kata Yudi.