Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (6): Samin Terkapar di Anyer Sampai Panarukan
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 09 Mei 2024 08:05 WIB
Ini sejenis genocida atas nama pembangunan.
Hari mulai malam.
Yudi memandang jalan itu,
dari ujung ke ujung,
seolah dilihatnya lagi,
ribuan orang bekerja, siang dan malam, dipecut dan dipopor.
Bunyi pacul dan rintihan,
terdengar bersama.