DECEMBER 9, 2022
Puisi

Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (6): Samin Terkapar di Anyer Sampai Panarukan

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Badan mereka hembuskan wangi bunga kematian.

 

Dari dalam tanah,

seolah keluar suara,

yang purba, yang pilu:

 

“Jangan lupakan kami.

12 ribu nyawa sudah kami beri.

Kami tersiksa dan mati.

Terkapar  di jalan ini. (1)

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Berita Terkait