Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (6): Samin Terkapar di Anyer Sampai Panarukan
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 09 Mei 2024 08:05 WIB
Buyut Samin berusia 25 tahun.
Ia sudah memiliki dua putra.
Bersama empat sahabat karibnya, mereka dari Banten, dikirim ke daerah Jawa.
Pak Lurah setempat hanya berpesan.
“Kamu semua kerja yang benar.
Penguasa Belanda akan bangun jalan, yang panjang.
Kamu semua akan banyak uang,
simpan untuk keluarga.”