DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Renungan Ramadhan: Era Artificial Intelligence Juga Menjadi Penceramah Agama

image
Denny JA Mengupas tentang Pentingnya Agaa Menjadi Agama Akhlak dan tidak Melulu Ritual.

Ini menjadi pertanyaan. Mengapa agama yang  dipeluk oleh mayoritas populasi negara itu tak berujung pada kehidupan publik yang bersih dan jujur setidaknya untuk soal korupsi?

Mengapa ada jarak antara ajaran agama dan perilaku sosial penganutnya?

Bukankah di negara yang mayoritas penduduk menganggap agama sangat penting, negara itu harus masuk menjadi top 10 negara paling bersih dari korupsi? Mengapa yang terjadi justru sebaliknya?

-000-

Di era ini agama sudah meredup sebagai kekuatan akhlak. Itulah sebabnya.

Padahal justru dalam fungsi akhlak itulah harta termahal agama. Yang ramai adalah ritus agama. Tapi ritus itu berhenti tak membuahkan perilaku sosial yang sesuai.

Maka agama harus dihidupkan kembali sebagai kekuatan akhlak, sebagai agama akhlak. Tapi  ini agama akhlak  dengan mindset abad 21.

Itu berbeda dengan agama akhlak di era ketika umumnya agama dilahirkan di era awal masehi (abad 3 sebelum masehi hingga abad 7 setelah masehi).

Abad 21 memiliki mindset  yang  sudah berubah. Di abad ini, dua hal yang dominan.

Pertama datangnya era ilmu pengetahuan. Ruang publik kini lebih diwarnai oleh arahan dari temuan ilmiah. Penganut agama di era ini harus mengikhlaskan ilmu pengetahuan yang berperan di ruang publik untuk kebijakan publik.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait