Renungan Ramadhan: Era Artificial Intelligence Juga Menjadi Penceramah Agama
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 07 April 2023 08:22 WIB
Di dunia barat, kebutuhan pada spiritualitas itu kini ditandai dengan menjamurnya kelas meditasi.
Forbes Magazine (2020) melaporkan bisnis meditasi meningkat sangat tajam di Amerika Serikat. Di tahun 2022, diprediksi bisnis meditasi mencapai angka 2 billion USD. Itu setara dengan 30 triliun rupiah.
Berbagai perusahaan besar menyediakan kelas meditasi bagi karyawannya. Antara lain perusahaan Apple, Yahoo, Google, Nike, HBO dan McKinsey and Co.
Para CEO perusahaan besar merasakan meditasi itu bisa ikut menjadi solusi untuk mengatasi kegelisahan dan kesehatan mental banyak karyawan. Kompetisi yang tinggi di dunia modern dan banyaknya problem dalam relasi sosial melahirkan problem mental sendiri.
Di Jepang, hadir pula fenomena unik lain. Rasa kesepian banyak individu di sana berada di titik parah.
Pada tahun 2021, Perdana Menteri Yoshihide Suga menunjuk Tetsushi Sakamoto. Jabatan yang diberikan adalah posisi Menteri untuk urusan kesepian (Loneliness Minister).
Terutama di era Covid, sang menteri diberi tugas mengatasi banyaknya angka bunuh diri, keputusasaan dan problem kesepian.
Dulu kementrian mengurus soal politik, ekonomi, budaya dan hubungan internasional. Karena desakan keadaan, ada pula menteri yang secara khusus tugasnya mencari solusi bagi warga negara yang kesepian dan hendak bunuh diri.
Di banyak negara lain, mereka mencari solusi atas kebutuhan spiritual kepada harta terpendam, sisi spiritual dari agama yang ada, yang selama ini tertutupi oleh praktek agama mainstream yang formalistik.
-000-