Perkosaan Massal di Kerusuhan Mei 98 Jakarta dalam Puisi Esai Denny JA, DARI SEJARAH YANG DILUPAKAN
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 09 Desember 2022 07:33 WIB
Cerita dan puisi menjadi salah satu cara untuk menghadirkan korban dan memecah kebisuan.
Memanggil kembali, “recalling memory,” adalah upaya untuk menciptakan “ruang sejarah” berdasarkan tuturan pengalaman korban, yang merupakan elemen penting untuk penyusunan kembali masa lalu yang tidak adil.
Bagi perempuan korban kekerasan, metode “recalling memory” menjadi penting untuk membawa perempuan masuk ke dalam ruang sejarah yang adil, dan menjadikan suara mereka sebagai bagian dari catatan (sejarah) tertulis, untuk merevisi sejarah yang maskulin dan tidak adil.
Buku Denny JA ini mempunyai dua makna: Pertama, untuk menerima kembali akan kebenaran dan keadilan, untuk memulihkan tatanan sosial, budaya dan politik yang terbelah akibat konflik dan kekerasan.
Kedua, untuk mengembalikan hak warga negara khususnya kaum perempuan atas peristiwa masa lalu yang menimpa negerinya, lewat sejarah dan narasi dari korban.
Karena sejarah menghubungkan masa lalu ke masa depan sebagai window of opportunity. ***
--0—
*Ita Fatia Nadia adalah Komisioner Purna Bakti Komnas Perempuan 1998-2006. Ketua RUAS (Ruang Arsip dan Sejarah) Perempuan.
- Buku Puisi Esai Denny JA: 25 kisah kekerasan Primordial di 5 wilayah Setelah Reformasi: JERITAN SETELAH KEBEBASAN (2022), dapat dibaca melalui link ini: ????
https://www.puisiesai.com/wp-content/uploads/2022/11/Jeritan-Setelah-Kebebasan_compressed.pdf