DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Pasar Kripto dan Saham AS Terguncang Pasca Serangan AS Ke Iran

image
Ilustrasi kripto dan Bitcoin (Foto: Toko Crypto News)

ORBITINDONESIA.COM -  Pasar keuangan global kembali terguncang pasca Amerika Serikat melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir utama Iran. Presiden Donald Trump mengklaim telah terjadi kerusakan besar di fasilitas bawah tanah Iran, meski analisis independen dan citra satelit belum mendukung klaim tersebut.

Konflik ini mendorong volatilitas di pasar saham AS, di mana indeks S&P 500 futures dan indeks utama lainnya mengalami tekanan, seiring investor mengkhawatirkan risiko eskalasi yang lebih luas serta potensi dampak terhadap pasokan minyak global.

Kekhawatiran ini diperkuat dengan melonjaknya harga minyak dan menguatnya dolar AS. Saham-saham sektor pertahanan dan energi cenderung mendapat perhatian lebih, sementara pasar obligasi menunjukkan pelebaran credit spread sebagai tanda peningkatan risiko.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Pengaruhi Kemajuan Transaksi Aset Kripto dan Teknologi Blockchain

Performa positif saham perusahaan-perusahaan minyak besar seperti Chevron dan Exxon Mobil serta di sektor pertahanan seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman yang telah cukup terlihat berpotensi dapat semakin berkembang di tengah kondisi yang ada. Namun, koreksi khususnya di sektor energi dapat terjadi jika ternyata tidak ada gangguan nyata pada supply minyak.

Di sisi lain, pasar kripto juga menunjukkan reaksi signifikan. Bitcoin sempat turun tajam di bawah $100.000 akibat meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap serangan langsung AS tersebut.

Merespon kondisi tersebut, Fahmi Almuttaqin, Analyst Reku menilai secara umum, baik pasar saham AS maupun kripto bergerak defensif dan berpotensi menjadi lebih sensitif terhadap perkembangan terbaru di Timur Tengah di tengah potensi eskalasi konflik yang bisa berdampak lebih luas pada sentimen risiko global.

Baca Juga: Resna Raniadi: Literasi Pemain Kripto di Indonesia Kini Meningkat Signifikan

Bitcoin pada 23 Juni 2025 terlihat mulai mengalami pemulihan dan diperdagangkan di kisaran $100.500–$101.400, dengan altcoin seperti ETH, XRP, dan SOL juga mulai pulih dari penurunan akhir pekan kemarin.

“Sementara itu, indeks saham AS masih cenderung bergerak datar dan harga emas naik tipis, menandakan pelaku pasar yang saat ini kembali mengambil sikap wait and see terhadap risiko geopolitik, pasca koreksi yang terjadi akhir pekan kemarin. Sementara itu harga minyak mentah tetap tinggi di sekitar $76 per barel setelah lonjakan hampir 4%, dipicu kekhawatiran potensi Iran memblokir Selat Hormuz,” jelas Fahmi.

Investor juga mulai memantau kemungkinan aksi militer lanjutan AS ke Iran, meskipun probabilitasnya menurut pasar prediksi seperti Polymarket, sudah menurun dari puncak kekhawatiran pasca serangan awal.

Baca Juga: Oscar Darmawan: Industri Aset Kripto Berharap Tak Dikenai PPN

“Secara keseluruhan, baik pasar saham maupun kripto saat ini masih cenderung defensif namun mulai menemukan kembali keseimbangan baru setelah reaksi awal atas risiko geopolitik akhir pekan, sambil menunggu perkembangan lanjutan,” imbuhnya.

Halaman:

Berita Terkait