DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Resna Raniadi: Literasi Pemain Kripto di Indonesia Kini Meningkat Signifikan

image
Ilustrasi - Mata uang kripto. ANTARA/HO-LEEDXS

ORBITINDONESIA.COM - Chief Operating Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi menyatakan literasi pemain kripto di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dimana saat ini lebih dari 50 persen investor mulai memahami aset yang mereka beli.

Sebelumnya, kata Resna Raniadi, para investor itu disebut bermain kripto hanya karena mengikuti tren (fear of missing out atau FOMO).

"Dulu, harga Bitcoin naik sedikit, langsung beli, tetapi saat turun sedikit, investor langsung panik. Sekarang, kita melihat perubahan pola pikir, terutama pada market IDR yang tetap stabil meski pasar Bitcoin fluktuatif. Ini menunjukkan bahwa investor sudah mulai memahami strategi diversifikasi aset,” ungkap Resna Raniadi tentang literasi pemain kripto, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: CMO Tokocrypto, Wan Iqbal: Pemulihan Bitcoin Jadi Momentum untuk Investasi Berisiko Tinggi Seperti Kripto

Profil investor kripto di Indonesia juga semakin muda, lanjutnya, seiring dengan peningkatan partisipasi generasi milenial dan Gen Z.

Untuk mendukung literasi yang lebih baik, Upbit disebut terus menggelar berbagai program edukasi seperti roadshow ke kampus dan mendukung penuh Bulan Literasi Kripto yang rutin diadakan setiap tahun bekerja sama dengan pemerintah dan asosiasi.

Selain itu, Upbit Indonesia menyampaikan dukungan akan pengawasan yang lebih ketat terhadap aset kripto di pasar. Namun, diharapkan pula proses regulasi agar lebih cepat dan adaptif.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump Sebut AS Akan Jadi Ibu Kota Kripto di Planet Ini dan Kekuatan Super Bitcoin

"Yang terjadi di lapangan adalah perkembangan teknologi blockchain dan aset digital sangat cepat. Jika tidak diiringi oleh regulasi yang adaptif, maka kehilangan traksi (kegiatan jual-beli aset kripto yang menyebabkan fluktuasi nilai mata uang kripto) dari sisi bisnis tidak dapat dihindari yang kemungkinan akan menyebabkan pasar Indonesia akan tertinggal walaupun kita memiliki poin plus dari sisi demografi," ujar Resna.

Hingga kini, terdapat 271 koin yang tersedia di Upbit. Jumlah koin yang dipilih dengan prinsip lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas.

Untuk memastikan kualitas, setiap koin yang bakal melakukan listing diwajibkan menyampaikan proyeksi bisnis serta milestone yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Pengaruhi Kemajuan Transaksi Aset Kripto dan Teknologi Blockchain

"Jika milestone tersebut tidak tercapai, itu adalah indikasi bahwa proyeknya tidak berkembang. Kami akan memberikan peringatan investasi (investment warning) selama proses konfirmasi kepada pihak pengembang. Jika tidak ada response atau dianggap tidak memuaskan, maka kami akan menghentikan fitur transaksi untuk aset tersebut sebelum proses delisting dilakukan, sedangkan fitur penarikan tetap tersedia agar pengguna dapat menarik asetnya," ucapnya.***

Halaman:
1
2

Berita Terkait