DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Berapa Banyak Lagi Kematian yang Kau Tunggu?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Bukankah kau juga manusia,
yang tahu rasanya kehilangan?
Pernahkah kau mengecup kening anakmu
dan berharap ia tidur dalam damai—
bukan dalam debu?

Berapa banyak lagi yang harus menutup mata,
agar kau membuka matamu?

Berapa banyak lagi dunia harus mengubur pagi,
hanya karena malam kebencianmu
tak kunjung pergi?

Lihatlah:
tak ada pemenang dalam perang panjang.
Hanya generasi yang mewarisi trauma,
dan puing-puing doa
yang tak sempat dikabulkan.

Berapa banyak perbedaan
yang harus kau alami,
sebelum kau sadar:
kita semua lahir dari rahim yang sama,
dan akan kembali ke bumi yang satu?

Berapa banyak lagi kematian yang kau tunggu,
agar kau berdiri—
bukan hanya sebagai negara,
tapi sebagai nurani yang masih hidup?

Janganlah diam menjadi agamamu.
Janganlah bendera menjadi kiblatmu.
Janganlah dendam menjadi kitabmu.

Karena dunia ini telah cukup merah.
Dan peradaban ini
sudah terlalu lama menangis.

Berapa banyak lagi kematian yang kau tunggu,
agar kau rela hidup damai,
di samping tetanggamu yang berbeda?*

Jakarta, 19 Juni 2025

Halaman:

Berita Terkait