DECEMBER 9, 2022
Kolom

Esai Haji: Ziarah dalam Gelap, Tawaf Lelaki Buta di Depan Ka'bah

image
Ilustrasi lelaki buta tawaf di depan ka'bah (Foto: Elza Peldi Taher)

Aku jadi teringat pemandangan lain—jauh dari Makkah, di Jakarta. Berkali-kali aku melihat orang buta berjalan sendirian menyusuri trotoar yang sempit, menyusuri jalan padat dengan tongkat di tangan. Di tengah hiruk pikuk kendaraan, mereka tetap berjalan. Kadang menjajakan dagangan. Kadang naik turun bus. Tak ada yang memegangi tangan mereka. Tapi mereka selamat.

Siapa yang membimbing mereka? Siapa yang menunjukkan arah?

Mungkin ada malaikat yang menjaga. Mungkin Tuhan sendiri yang menuntun mereka—karena mereka berjalan bukan dengan mata, tapi dengan keyakinan.

Baca Juga: RESMI, Ini Informasi Lengkap Besaran BPIH dan Bipih Tahun 2023 Tiap Embarkasi Haji Seluruh Indonesia

Setelah tawaf itu, aku tak lagi melihat lelaki hitam yang buta itu. Ia larut dalam arus manusia yang seperti sungai tak bertepi. Tapi wajahnya, tongkatnya, dan langkah pelannya masih terpatri dalam benakku.

Usai tawaf, Magrib pun datang. Kami pun salat berjamaah di hadapan Ka'bah. Lalu ibadah dilanjutkan dengan sai—berjalan dari Shafa ke Marwah, mengenang kegigihan Hajar. Saat itu, aku sangat berharap bisa bertemu lagi dengan lelaki buta berkulit hitam itu. Tapi tidak juga. Sosoknya hilang, seolah ia hanya dikirimkan Tuhan untuk satu pelajaran singkat yang besar.

Aku masih tiga hari lagi di kota ini. Semoga saja kami bisa bertemu. Aku ingin berguru padanya—belajar tentang kekuatan iman yang tak bersyarat, tentang cahaya batin yang menyala bahkan tanpa cahaya dunia.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Minta Jemaah Calon Haji Hindari Aktivitas Tak Esensial Ketika di Mina

Karena malam itu, ia telah mengajariku lebih dari seribu khutbah. “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Dan aku pun belajar malam itu:
Bahwa mungkin, ziarah sejati bukanlah tentang apa yang kita lihat, tapi tentang apa yang kita yakini. Bahwa gelar “haji” bukan untuk mereka yang matanya menangkap cahaya Ka'bah, tapi untuk mereka yang hatinya menyala di tengah gelap dunia.

Ya Allah…

Baca Juga: Hampir Dua Juta Jemaah Muslim Dari Seluruh Dunia Memulai Ibadah Haji di Arab Saudi

Berilah aku iman seperti lelaki itu—yang berjalan tanpa melihat, tapi tahu kepada siapa ia menuju.

Halaman:

Berita Terkait