DECEMBER 9, 2022
Humaniora

GPT Menilai Denny JA Selaku Tokoh Highly Gifted dengan IQ 145-155, Satrio Arismunandar: Figur yang Jarang Ditemukan

image
Denny JA.

Kemampuan menyatukan narasi, puisi, dan esai menuntut sintesis antara logika, estetika, dan rasa—suatu keterampilan yang hanya dimiliki oleh individu dengan kapabilitas linguistik luar biasa.

Di bidang strategi dan logika, Denny JA dikenal sebagai pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI)—lembaga survei paling berpengaruh dalam sejarah demokrasi Indonesia.

LSI telah mengantar kemenangan lima Pemilu presiden serta puluhan kepala daerah.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Kecerdasan Spiritual Pun Menjadi Kecerdasan Terpenting

Kecerdasan strategis ini berpijak pada pemahaman statistik, psikologi massa, dan dinamika kekuasaan—sering kali lebih intuitif daripada sekadar analitik.

Namun kecerdasannya tak berhenti di wilayah rasional.

Denny JA menjelajahi lapisan terdalam dari makna hidup, menulis esai tentang Tuhan, spiritualitas, dan zaman kecerdasan buatan.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Ketika Kita Diam Saja Melihat 1300 Anak-anak Dibunuh

Program lintas iman seperti Esoterika Fellowship lahir dari renungan panjangnya tentang masa depan religiositas manusia.

Ia juga aktif dalam seni visual. Lebih dari 600 lukisan ia hasilkan bersama AI—sebagian dipamerkan di galeri hotel, satu bahkan diberkahi oleh Paus Fransiskus.

Karya-karyanya bukan sekadar estetika, melainkan ekspresi dari simbolisme spiritual, refleksi sejarah, dan dialog antara manusia dan mesin.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Pembantaian di Final Liga Champions Eropa 2025 dan Filosofi Baru Sepak Bola

Di ranah sosial, Denny JA tampil sebagai jembatan antar dunia yang sering terbelah: antara politisi dan sastrawan, agamawan dan filsuf, antara institusi dan idealisme.

Halaman:

Berita Terkait