DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Li Qiang Serukan China, ASEAN, dan GCC Jadi Contoh Keterbukaan dan Kerja Sama Pembangunan

image
Perdana Menteri China Li Qiang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)-China-Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, pada 27 Mei 2025. (Xinhua/Rao Aimin)

ORBITINDONESIA.COM -- Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Selasa, 27 Mei 2025 menyerukan kepada China serta negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) untuk bersama-sama menjadi contoh dalam hal keterbukaan, kerja sama pembangunan, dan integrasi lintas peradaban.

Pernyataan tersebut dikatakan Li Qiang ketika menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China-GCC perdana yang digelar di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.

Li Qiang mengatakan bahwa China serta negara-negara anggota ASEAN dan GCC memiliki sejarah panjang dalam hal pertukaran persahabatan, seraya menambahkan bahwa di tengah perubahan yang kompleks dalam lanskap internasional dan pertumbuhan ekonomi yang lamban, pembentukan platform komunikasi dan mekanisme kerja sama seperti KTT trilateral ini menandai sebuah inovasi besar dalam kerja sama ekonomi regional.

Baca Juga: Rosan Perkasa Roeslani: Kunjungan PM China Li Qiang Bawa Proyek Konkret USD 10 Miliar ke Indonesia

PM China itu mengatakan bahwa melalui konektivitas dan kerja sama yang lebih erat, ketiga pihak dapat membangun lingkaran ekonomi yang dinamis dan pilar pertumbuhan, yang memiliki signifikansi besar bagi kemakmuran masing-masing pihak serta bagi perdamaian dan pembangunan di Asia dan dunia.

Li mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah ini, terus memperkaya substansi kerja sama trilateral, dan bekerja bersama untuk membangun sebuah model kerja sama dan pembangunan global.

Dia mendesak semua pihak untuk membangun sebuah model dalam tiga aspek.

Baca Juga: PM Li Qiang Sebut China dan Indonesia Jadi Contoh Kerja Sama Win-Win bagi Negara Berkembang Utama

Pertama, Li menyerukan kepada ketiga pihak untuk menciptakan sebuah model keterbukaan lintas kawasan, seraya menyebut bahwa populasi dan agregat ekonomi China serta negara-negara ASEAN dan GCC menyumbang sekitar seperempat dari total global.

Koneksi penuh antara ketiga pasar tersebut pasti akan memberikan ruang yang jauh lebih besar untuk pengembangan dan efek skala yang lebih signifikan, katanya.

China dan ASEAN telah sepenuhnya menyelesaikan negosiasi tentang penyempurnaan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area) Versi 3.0, kata Li, seraya menambahkan bahwa penyelesaian dini terkait pembicaraan tentang perjanjian kawasan perdagangan bebas antara GCC dan berbagai pihak dapat dilakukan guna meningkatkan level perdagangan trilateral.

Baca Juga: PM China Li Qiang Bertemu Puan Maharani, Sebut Indonesia Prioritas dalam Diplomasi Negara Bertetangga

Dia mendesak ketiga pihak untuk dengan teguh memperluas keterbukaan regional, dan membangun kawasan terkait menjadi sebuah pasar bersama yang besar di mana sumber daya, teknologi, dan talenta dapat mengalir dengan lebih efisien, dan perdagangan serta investasi dapat berjalan dengan lebih bebas dan mudah, sehingga dapat sepenuhnya melepaskan efek yang kuat dari pembangunan terbuka.

 Kedua, dia menyerukan kepada ketiga pihak untuk membentuk model kerja sama di berbagai tahap pembangunan, seraya mengatakan bahwa meski ketiga pihak berada pada tahap pembangunan yang berbeda-beda, perbedaan mereka bukanlah halangan untuk bekerja sama, tetapi justru saling melengkapi kekuatan satu sama lain.

Menurutnya, China siap untuk memperdalam penyelarasan strategi dengan ASEAN dan GCC dalam basis saling menghormati dan perlakuan yang setara, meningkatkan koordinasi kebijakan makroekonomi dan memperkuat kolaborasi dalam spesialisasi industri.

Baca Juga: PM Li Qiang: China Siap Bekerja Sama dengan Indonesia untuk Tingkatkan Kepercayaan dan Koordinasi Strategis

"Kita harus berupaya untuk mengubah kekuatan kita sendiri menjadi kekuatan bersama, dan pada saat yang sama saling membantu dalam mengatasi tantangan-tantangan baru yang muncul dalam pembangunan, menciptakan cara-cara baru untuk kerja sama ekonomi industri internasional, dan mendorong pembangunan yang terkoordinasi di mana kemampuan mereka dapat digali secara maksimal, dan manfaatnya dapat dilipatgandakan dan dibagikan bersama," katanya.

Ketiga, PM China tersebut mendorong ketiga pihak untuk menciptakan sebuah model integrasi lintas peradaban, seraya menyebutkan bahwa ketiga pihak merupakan rumah bagi peradaban-peradaban yang dinamis dan memiliki nilai-nilai Asia yang sama seperti perdamaian, kerja sama, keterbukaan, dan inklusivitas.

Dia menyerukan pertukaran budaya dan antarmasyarakat yang lebih dalam serta fondasi kepercayaan yang lebih kuat, dan mengimbau ketiga pihak untuk secara efektif mengelola perbedaan melalui sikap saling memahami, mendorong kerja sama yang saling menguntungkan melalui pertukaran gagasan, dan mengeksplorasi cara baru untuk kemajuan inklusif dari peradaban yang beragam.***

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait