Peningkatan FTA China-ASEAN Jadi Kekuatan Pendorong Baru Kemakmuran Regional
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 25 Mei 2025 00:01 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pertemuan daring (online) khusus para menteri ekonomi dan perdagangan dari China dan ASEAN berakhir pada Selasa, 20 Mei 2025 dengan kedua belah pihak mengumumkan telah merampungkan sepenuhnya negosiasi mengenai Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA) Versi 3.0.
Ini menandai langkah penting menuju penandatanganan resmi protokol peningkatan CAFTA Versi 3.0, yang diperkirakan dicapai sebelum akhir tahun ini.
Di tengah pemulihan ekonomi global yang lambat dan meningkatnya proteksionisme, pencapaian ini menyoroti kekuatan jangka panjang dari perdagangan bebas dan kerja sama terbuka, yang menyuntikkan kepastian yang sangat dibutuhkan ke dalam perdagangan regional dan global.
Baca Juga: Lomba Menulis Puisi Esai Berhadiah, Menyambut Festival Puisi Esai ASEAN ke-4 di Malaysia
Peningkatan ini bukan hanya sekadar ekspansi kerangka kerja yang sudah ada, tetapi juga membentuk pakta perdagangan bebas yang lebih inklusif, modern, dan komprehensif yang sejalan dengan kebutuhan kedua belah pihak untuk transformasi ekonomi.
CAFTA versi 3.0 memperkenalkan sembilan bab baru, termasuk ekonomi digital, ekonomi hijau, dan konektivitas rantai pasokan, yang membahas isu-isu inti dalam restrukturisasi industri global dan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan CAFTA dan RCEP yang telah diberlakukan sebelumnya, CAFTA versi 3.0 memperdalam penyelarasan regulasi dan fasilitasi perdagangan, yang membuka jalan bagi integrasi regional dan sinergi industri yang lebih dalam.
Sebagai negara-negara berkembang utama, China dan ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar bagi satu sama lain selama bertahun-tahun. Perdagangan bilateral mencapai 1,71 triliun yuan (1 yuan = Rp2.264) atau setara dengan 238 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.313) pada kuartal pertama tahun ini, naik 7,1 persen dari tahun sebelumnya serta menyumbang 16,6 persen dari keseluruhan nilai perdagangan China.
Perekonomian kedua belah pihak yang saling melengkapi menjadi landasan kerja sama regional. CAFTA 3.0 semakin memperkuat kolaborasi rantai pasokan melalui harmonisasi aturan, yang mendukung jaringan ekonomi regional yang lebih stabil dan efisien.
Perjanjian ini menyeimbangkan strategi makro dengan manfaat bagi masyarakat luas. Bab khusus untuk perusahaan kecil dan menengah menyederhanakan prosedur bea cukai dan mempromosikan pembagian data kredit, sehingga memungkinkan bisnis yang lebih kecil untuk mengakses peluang perdagangan.
Kebijakan-kebijakan persaingan yang ditingkatkan dan mekanisme perlindungan konsumen mendorong lingkungan yang lebih adil sekaligus menciptakan lebih banyak lapangan kerja di negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn: Hun Sen Berhasil Ubah Kamboja Menjadi Negara Damai dan Stabil
Mulai dari pemangkasan tarif hingga perluasan perdagangan jasa dan integrasi berbasis aturan, evolusi CAFTA mencerminkan kolaborasi yang semakin dalam di kawasan tersebut.