PM Li Qiang: China Siap Bekerja Sama dengan Indonesia untuk Tingkatkan Kepercayaan dan Koordinasi Strategis
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 26 Mei 2025 13:20 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Minggu, 25 Mei 2025 mengatakan, China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan politik dan koordinasi strategis antara kedua negara ke jenjang yang lebih tinggi.
Li Qiang melontarkan pernyataan tersebut saat bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dalam kunjungan resminya ke Indonesia.
PM Li Qiang menyampaikan salam hangat dari Presiden China Xi Jinping kepada Presiden Prabowo, seraya menyatakan bahwa China dan Indonesia adalah tetangga dan mitra yang baik.
Baca Juga: PM Li Qiang: China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen pada 2025
Sejak peresmian hubungan diplomatik 75 tahun yang lalu, kedua belah pihak telah saling mendukung dan menopang satu sama lain, dan persahabatan tradisional kedua negara tetap kokoh dan relevan hingga saat ini, tambah Li.
Selama kunjungan Prabowo ke China pada November tahun lalu, presiden kedua negara itu mencapai konsensus penting mengenai pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama yang memiliki pengaruh regional dan global, yang telah membawa hubungan bilateral ke titik tertinggi dalam sejarah dan membuka prospek kerja sama yang luas, ujar Li.
Li mengatakan China bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk berpegang pada aspirasi awal dari peresmian hubungan diplomatik, meneruskan tradisi persahabatan, serta meningkatkan persatuan dan kerja sama.
Baca Juga: PM Li Qiang: China Akan Serius Danai Industri AI dan Teknologi 6G
Dia menambahkan bahwa pihak China juga siap untuk mengonsolidasikan kerja sama dalam "lima pilar," yaitu politik, ekonomi, pertukaran antarmasyarakat dan budaya, urusan maritim, serta keamanan; bersama-sama mengatasi berbagai risiko dan tantangan; serta mendorong pembangunan bersama dengan lebih baik lagi.
Dikatakan Li, China bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan penyelarasan strategi pembangunan, dan memperdalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, terutama dengan mengoptimalkan dan memperkuat proyek-proyek penting.
Dia mendesak kedua belah pihak untuk semakin meningkatkan "merek unggulan" (golden brand) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), dan mendorong pembangunan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional serta proyek "Dua Negara, Taman Kembar" (Two Countries, Twin Parks).
Baca Juga: Menlu Sugiono: PM China Li Qiang Lebih Dulu ke Jakarta Sebelum Presiden Prancis Emmanuel Macron
Li mengungkapkan bahwa kedua belah pihak harus meningkatkan konektivitas pasar dan kolaborasi industri, meningkatkan level pemfasilitasan perdagangan dan investasi, serta memperluas kerja sama di berbagai bidang seperti keuangan, energi baru, ekonomi digital, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), kedirgantaraan, dan kelautan.
China bersedia untuk memperluas pertukaran antarmasyarakat dan pertukaran budaya dengan Indonesia, memfasilitasi pertukaran personel, memperdalam kerja sama di bidang-bidang yang berkaitan dengan mata pencarian masyarakat seperti pangan dan pertanian, pengentasan kemiskinan dan kesehatan, serta membawa lebih banyak manfaat bagi masyarakat di kedua negara, kata PM China itu.
Saat ini, kebangkitan unilateralisme dan proteksionisme telah sangat mengganggu tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, sebut Li, seraya menambahkan bahwa dalam menghadapi risiko dan tantangan ini, solidaritas dan kerja sama masih menjadi satu-satunya jalan yang dapat ditempuh ke depannya.
Baca Juga: PM China Li Qiang Tiba di Jakarta Sore Ini untuk Kunjungan Resmi 3 Hari
Li mengatakan China siap bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya untuk bersama-sama menjunjung tinggi Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dan Semangat Bandung, serta mengimplementasikan tiga inisiatif global utama.
Dia menyerukan upaya untuk terus menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas, mendorong terciptanya dunia multipolar yang setara dan tertib serta globalisasi ekonomi yang bermanfaat secara universal dan inklusif, dengan tegas menjaga kepentingan bersama, serta bersama-sama memajukan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan ini dan dunia secara keseluruhan.
Sementara itu, Prabowo meminta PM China itu untuk menyampaikan salam tulusnya kepada Presiden Xi, dan mengatakan bahwa Indonesia dan China memiliki sejarah panjang dalam pertukaran persahabatan dan hubungan antarmasyarakat yang telah mengakar kuat.
Baca Juga: Rosan Perkasa Roeslani: Kunjungan PM China Li Qiang Bawa Proyek Konkret USD 10 Miliar ke Indonesia
Menyebutkan bahwa tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara sekaligus peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), Prabowo mengatakan Indonesia siap memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif dengan China, memajukan pembangunan komunitas Indonesia-China dengan masa depan bersama, dan bersama-sama mendorong perdamaian dan pembangunan di Asia maupun seluruh dunia.
Prabowo juga memuji kemajuan positif yang telah dicapai dalam kerja sama bilateral dan menyatakan kesediaan Indonesia untuk belajar dari pengalaman sukses China dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan.
Dia mengatakan Indonesia siap untuk memperluas kerja sama dengan China di bidang pertanian, keuangan, infrastruktur, ekonomi hijau, AI, dan pendidikan, serta meningkatkan kolaborasi industri. Dia juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak perusahaan China berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.
Baca Juga: PM Li Qiang Sebut China dan Indonesia Jadi Contoh Kerja Sama Win-Win bagi Negara Berkembang Utama
Indonesia berkomitmen untuk mengimplementasikan konsensus mengenai pembangunan maritim bersama dengan China, mempercepat konsultasi mengenai Kode Etik di Laut China Selatan, serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, katanya.
Indonesia berharap dapat berkoordinasi secara erat dengan China dalam berbagai platform multilateral seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan BRICS, dengan tegas mendukung multilateralisme, menentang proteksionisme, dan siap bekerja sama dengan China untuk menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang dan mengatasi berbagai tantangan global, tambahnya.
Setelah pembicaraan tersebut, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama di berbagai bidang yang berkaitan dengan kebijakan pembangunan ekonomi, rantai industri dan pasokan, serta keuangan.
Sebelum pembicaraan dimulai, Presiden Prabowo mengadakan upacara penyambutan untuk PM Li di Istana Merdeka.***