Catatan Denny JA: Mengapa Bank Dunia Tempatkan Indonesia Negara Berpenduduk Miskin Keempat?
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 21 Mei 2025 18:21 WIB

Angka dari Bank Dunia dapat difungsikan sebagai alarm dan kompas. Ini untuk memetakan risiko sosial ekonomi jangka panjang dan mengevaluasi posisi Indonesia dalam tatanan global.
Kita bisa mengembangkan kategori sosial yang lebih reflektif: dari mereka yang miskin absolut (di bawah garis BPS), kelompok rentan miskin (antara garis BPS dan US$3.65), kelas menengah rapuh (antara US$3.65–6.85), hingga kelas menengah mapan (di atas US$6.85).
Dengan klasifikasi semacam ini, kebijakan sosial akan menjadi lebih cerdas, berlapis, dan berkeadilan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Akhirnya yang Menang adalah Cinta
Angka bukan sekadar angka. Di baliknya ada wajah Mbah Ranti. Ada langkah kaki yang letih di ladang basah, ada suara anak kecil yang belajar dengan cahaya pelita.
Ada martabat yang hendak dipertahankan, ada harapan yang belum padam.
Kemiskinan bukan hanya soal jumlah rupiah per bulan. Ia adalah kehilangan pilihan. Ia adalah pengorbanan diam-diam. Ia adalah jarak antara cukup dan layak.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Nanti Amerika Serikat Mengakui Negara Palestina Tanpa Hamas
Bank Dunia dan BPS, langit dan bumi. Bila digabungkan, keduanya akan menuntun Indonesia bukan hanya untuk menghitung kemiskinan, tetapi juga untuk menguranginya—dengan kebijakan, dan keadilan.***
Jakarta, 21 Mei 2025
Catatan Kaki
Baca Juga: Catatan Denny JA: Penentu Utama Meraih Mimpi
1. Indonesia menurut Bank Dunia negara dengan populasi miskin terbanyak nomor 4 di dunia.