DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Badan Geologi: Lava Muncul di Kawah Gunung Lewotobi Laki-laki, Berpotensi Erupsi Eksplosif

image
Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin, 19 Mei 2025. ANTARA/HO-Badan Geologi

ORBITINDONESIA.COM - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonfirmasi kemunculan material lava di dasar kawah Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berdasarkan pantauan terkini pada Selasa, 20 Mei 2025.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan, visualisasi tersebut diperkuat oleh rekaman gempa tremor harmonik yang berlangsung selama lima jam pada Senin (19 Mei 2025), mengindikasikan suplai magma menuju permukaan. 

“Pada fase ini, untuk membongkar material kubah lava yang berada di kawah diperlukan energi besar. Jika erupsi terjadi, sifatnya bisa eksplosif,” kata Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Selasa malam. 

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur Erupsi 10 Kali pada Jumat

Dalam kurun waktu 18 jam terakhir sejak Senin pukul 18.00 Wita hingga Selasa siang, Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami sejumlah erupsi dengan kolom letusan mencapai 1.000 hingga 4.000 meter di atas puncak. Letusan disertai suara dentuman dan gemuruh yang terdengar jelas hingga Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi. 

Rekaman seismik menunjukkan terjadinya tujuh kali gempa letusan, sepuluh kali gempa hembusan, sepuluh kali gempa harmonik, satu gempa frekuensi rendah, dua gempa vulkanik dalam, serta dua gempa tektonik.  

Meski tren kegempaan menunjukkan penurunan, keberadaan gempa vulkanik dalam menunjukkan aktivitas magmatik masih berlangsung. Oleh karena itu, status gunung api tetap berada pada Level IV (Awas).

Baca Juga: Status Siaga, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Delapan Kali Erupsi Sepanjang Kamis

Badan Geologi mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi dan 7 kilometer ke arah sektor barat–timur laut. Masyarakat juga diminta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Warga yang berada di kawasan rawan bencana diminta mewaspadai potensi banjir lahar jika hujan lebat terjadi, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.

“Masyarakat yang terdampak hujan abu sebaiknya menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan,” ujarnya

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 1.200 Meter

Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk sebagai rujukan tindakan tanggap darurat bencana.

Halaman:

Berita Terkait