Catatan Denny JA: Paus Baru di Era Artificial Intelligence
- Sabtu, 10 Mei 2025 09:16 WIB

2. Transparansi Algoritma dan Akses yang Adil
Ia menyerukan agar desain AI terbuka dan tidak dikuasai segelintir elite. AI harus melayani semua, terutama yang kecil dan miskin.
3. Spiritualitas dalam Teknologi
Paus mengusulkan satu jam hening di setiap pusat riset AI—bukan untuk ibadah ritual, tapi untuk refleksi etis. Karena hanya hati yang hening bisa menyaring niat dari ambisi.
-000-
Saya juga membayangkan, dalam sebuah kunjungan pastoral ke Nairobi, Paus Leo XIV mendatangi sekolah coding Katolik di Mathare Slum. Ia berbicara dengan gadis kecil bernama Aisha, yang sedang mengembangkan chatbot rohani dalam bahasa Swahili.
“Aku ingin robot ini bisa menghibur orang yang merasa ditinggalkan Tuhan,” kata Aisha.
Paus tersenyum, menunduk, lalu berbisik:
“Semoga AI-mu menjadi malaikat digital pertama yang menyentuh jiwa manusia.”
-000-
Dalam sejarah panjang Vatikan, kita telah melihat Paus melawan kekaisaran, melawan kelaparan, melawan apartheid, melawan degradasi bumi.