Utusan Khusus AS, Steve Witkoff Sebut Israel Tak Punya Niat Hentikan Agresi di Gaza
- Penulis : M. Ulil Albab
- Senin, 12 Mei 2025 12:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff menyatakan bahwa Israel tak punya iktikad menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Saat menemui keluarga sandera Israel yang masih berada di Gaza, Ahad, 11 Mei 2025, Steve Witkoff mengatakan, langkah yang paling tepat bagi Israel adalah mengusahakan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera yang baru, demikian laporan Channel 12 Israel.
"Kami mau mengantar pulang para sandera, tapi Israel tampak belum siap menghentikan perang," kata Steve Witkoff menurut sumber yang hadir dalam pertemuan itu. Channel 12 tidak melaporkan waktu atau tempat pertemuan berlangsung.
Baca Juga: Aqsa Working Group: Kelaparan di Gaza adalah Pembunuhan Sistematis oleh Zionis Israel
Utusan Trump itu mengecam keputusan pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu yang meneruskan serangan di Gaza. Menurutnya, Israel hanya "memperpanjang perang meski tidak ada kemajuan lagi yang dapat dicapai".
"Saat ini, masih ada peluang yang dapat diraih oleh Israel dan semua mediator. Kami terus menekan para mediator untuk melakukan apapun demi kembalinya para sandera," ucap dia.
Pernyataan Witkoff disampaikan menyusul rencana Hamas pada Ahad untuk membebaskan tentara Israel-Amerika Alexander Idan, setelah berunding dengan pihak AS di tengah upaya mencapai gencatan senjata.
Baca Juga: Sistem Penyediaan Air Minum Kolaps Akibat Blokade Israel, Warga Gaza "Hampir Mati Kehausan"
Terlebih, Presiden Trump akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab pada Selasa, 13 Mei 2025 hingga Jumat, 16 Mei 2025 mendatang, meski rencana perjalanannya itu tidak mencakup kunjungan ke Israel.
Media AS dan Israel akhir-akhir ini melaporkan adanya ketegangan antara Trump dan Netanyahu. Pemerintahan Trump mengisyaratkan dapat mengambil langkah sendiri dalam kebijakan Timur Tengahnya tanpa menunggu masukan dari Netanyahu.
Israel memperkirakan masih ada 59 sandera di Jalur Gaza, termasuk 21 yang diyakini masih hidup.
Baca Juga: UNRWA: Blokade Israel Merusak Secara Permanen Kehidupan Warga Palestina di Jalur Gaza
Sementara, lebih dari 9.000 warga Palestina hingga kini ditahan Israel. Kelompok pembela HAM melaporkan masifnya kasus penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.