DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku Kuntowijoyo Gambarkan Interaksi Kelompok Petani, Priayi, dan Penguasa Kolonial di Struktur Sosial Jawa

image
Prof. Dr. Kuntowijoyo (Foto: Istimewa)

Kuntowijoyo. Petani, Priayi, dan Mitos Politik. Penerbit: Labirin.Tebal: 263 hlm.

ORBITINDONESIA.COM - Buku Petani, Priayi, dan Mitos Politik karya Kuntowijoyo adalah sebuah studi mendalam yang mengungkap dinamika sosial, budaya, dan politik masyarakat Jawa pada masa kolonial hingga awal kemerdekaan.

Dengan pendekatan multidisipliner, Kuntowijoyo menggambarkan interaksi kompleks antara tiga kelompok utama dalam struktur sosial Jawa: petani, priayi, dan penguasa kolonial.

Baca Juga: Petani Karet Sambut Baik Rencana Pembangunan Pabrik Ban di Meulaboh, Aceh Barat

Melalui penelitian sejarah yang mendalam, buku ini mengupas peran penting petani sebagai elemen mayoritas masyarakat yang sering kali menjadi korban eksploitasi ekonomi dan politik.

Priayi, sebagai kelas birokrasi tradisional, memainkan peran ganda—sebagai penghubung antara penguasa kolonial dan rakyat, tetapi juga sebagai simbol dominasi budaya dan struktur kekuasaan feodal.

Kuntowijoyo juga mengurai mitos-mitos politik yang berkembang di masyarakat, seperti kepercayaan pada kekuasaan sakral dan legitimasi tradisional, yang secara tidak langsung memperkuat hierarki sosial.

Baca Juga: Presiden Prabowo ke Majalengka, Jawa Barat Pimpin Panen Raya Bersama Petani di 14 Provinsi

Analisisnya menunjukkan bagaimana mitos politik ini dipertahankan, dimodifikasi, atau bahkan dihancurkan oleh perubahan zaman, seperti modernisasi dan kemerdekaan.

Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana struktur sosial dan budaya Jawa terbentuk dan dipertahankan, serta bagaimana dinamika politik dan kekuasaan memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dengan gaya narasi yang reflektif dan analisis yang tajam, karya ini tidak hanya relevan bagi sejarawan, tetapi juga bagi pembaca yang tertarik pada kajian sosiologi, politik, dan budaya Indonesia.

Baca Juga: Presiden Prabowo Enam Kali Ucapkan "Saya Bahagia", Cerminkan Suasana Batin Petani

Sebagai salah satu karya terbaik Kuntowijoyo, buku ini merupakan refleksi mendalam tentang kompleksitas masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, dalam konteks perubahan sejarah dan politik yang terus berlangsung.

Prof. Dr. Kuntowijoyo (1943–2005) adalah seorang sejarawan, sastrawan, dan intelektual Muslim terkemuka Indonesia. Lahir di Yogyakarta pada 18 September 1943, ia menempuh pendidikan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana ia kemudian meraih gelar sarjana.

Gelar doktor dalam bidang sejarah ia peroleh dari Universitas Columbia, Amerika Serikat, dengan disertasi yang mendalami sejarah sosial dan ekonomi masyarakat Jawa.

Baca Juga: Prabowo Kirim Burung Hantu, Petani Majalengka Jawa Barat Panen Harapan Baru

Sebagai seorang akademisi, Kuntowijoyo mengabdikan dirinya di Fakultas Ilmu Budaya UGM dan dikenal luas melalui pemikiran inovatifnya, termasuk konsep Ilmu Sosial Profetik. Gagasan ini mengintegrasikan nilai-nilai religius ke dalam pendekatan ilmiah untuk menciptakan paradigma baru dalam ilmu sosial.

Selain karya akademik, Kuntowijoyo adalah seorang sastrawan produktif. Karya-karyanya mencakup novel, cerpen, dan puisi yang kaya dengan nilai-nilai kemanusiaan, religiusitas, dan refleksi sosial. Beberapa karya sastra terkenalnya antara lain Khotbah di Atas Bukit, Pasar, dan Mantra Penjinak Ular.

Sebagai intelektual, ia dikenal karena pemikirannya yang kritis dan reflektif terhadap kondisi sosial-politik Indonesia, dengan pendekatan yang selalu mengakar pada budaya lokal. Kuntowijoyo juga aktif dalam dunia kebudayaan, memberikan sumbangsih besar pada pemahaman tentang dinamika sosial dan budaya masyarakat Indonesia, khususnya Jawa.

Baca Juga: Kisah Holifatul Jannah, Keterbatasan Tak Surutkan Perjuangan Anak Petani Raih Gelar Sarjana

Ia wafat pada 22 Februari 2005, meninggalkan warisan intelektual yang sangat berharga bagi perkembangan pemikiran keislaman, sejarah, dan sastra di Indonesia.***

Halaman:

Berita Terkait