Psikolog Kasandra A. Putranto: Perubahan Pola Tidur Sebabkan Gangguan Kognitif Hingga Penuaan Otak
- Penulis : Abriyanto
- Selasa, 08 April 2025 08:25 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Psikolog Klinis lulusan Universitas Indonesia, Kasandra A. Putranto menyebut pola tidur yang berubah dapat menyebabkan tubuh terkena dampak negatif seperti gangguan kognitif hingga penuaan otak.
"Tidur yang tidak teratur atau kurang tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif, termasuk perhatian, memori, dan kemampuan berpikir," kata Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin, 7 April 2025.
Kasandra mengatakan, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu proses pembelajaran dan memori seseorang.
Baca Juga: Inilah Manfaat Luar Biasa Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur Bagi Tubuh, Kamu Wajib Coba!
Selain itu, perubahan waktu tidur dapat mengganggu ritme sirkadian yang mengatur siklus tidur-bangun tubuh. Gangguan itu dapat menyebabkan masalah tidur lebih lanjut dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Dampak berikutnya yakni meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Sehingga dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi.
Terkait dengan kesehatan otak, Kasandra menjelaskan kebiasaan tidur yang tidak teratur akan mempercepat proses penuaan otak.
Baca Juga: Dokter Ngabila Salama: Jam Tidur yang Cukup Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh
"Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer." ujar Kasandra.
Ia melanjutkan, kebiasaan tersebut turut meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Menurut Kasandra, salah satu penyebab yang memicu terjadinya kondisi sulit tidur adalah sosialisasi yang dilakukan secara berlebihan. Hal itu akan lebih berdampak pada anak-anak, terutama jika aktivitas sosial berlangsung hingga larut malam atau menyebabkan overstimulasi.
"Stres dan kelelahan akibat interaksi sosial yang intens juga dapat mengganggu pola tidur anak, sehingga penting untuk menjaga keseimbangan antara waktu bersosialisasi dan waktu istirahat," katanya.