Dokter Ngabila Salama: Jam Tidur yang Cukup Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 16 Maret 2024 03:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Praktisi kesehatan masyarakat Dokter Ngabila Salama mengemukakan, lama jam tidur yang cukup dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
"Tidur dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh untuk mencegah sakit," kata Ngabila Salama di Jakarta pada Jumat, 15 Maret 2024, terkait peringatan Hari Tidur sedunia setiap 15 Maret.
Menurut Ngabila Salama, tidur cukup 7-9 jam sehari dapat memproduksi protein tinggi, yang berperan dalam respons kekebalan tubuh.
"Juga membantu pelepasan dan produksi sitokin untuk membunuh berbagai kuman penyakit atau antigen dengan cepat," kata Ngabila.
Selain itu, tidur cukup juga meningkatkan respons sel memori imunitas atau antibodi baik alamiah atau didapat dari vaksinasi.
"Bahkan bisa meningkatkan sampai dua kali lipat pasca vaksinasi untuk efektivitas melawan kuman dengan baik. Sebaliknya kalau kurang tidur akan menurunkan efektivitas vaksin atau antibodi dalam melawan kuman," kata Ngabila.
Baca Juga: Berhenti Menonton TV atau Melihat Ponsel untuk Membuat Cepat Tidur, Lakukan Hal Ini Sebagai Gantinya
Ngabila menambahkan, tidur yang nyenyak juga dapat meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dengan produksi sel T dan sel darah putih, yang memainkan peran penting dalam respons sistem kekebalan terhadap virus.
"Tidur juga menurunkan produksi hormon stres yang menghambat kemampuan sel T untuk membunuh patogen," kata dia.
Selama bulan Ramadan, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menganjurkan masyarakat tidur minimal tujuh jam dalam satu hari. Selama Ramadan, usahakan bisa tidur minimal tujuh jam dalam sehari.
Baca Juga: Gangguan Tidur, Salah Satu Gejala Penyakit Parkinson
"Bisa jam 21.00-04.00 atau jika terbangun di malam hari upayakan tidur lebih awal jam 20.00-02.00 lalu sempatkan tidur tambahan 1 jam sesudah sahur atau salat subuh," kata Ngabila. ***