Puisi Esai Denny JA: Emha Ainun Nadjib, Penjaga Mata Air Spiritual Nusantara
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 06 April 2025 13:46 WIB

Tidak menggurui, tapi mengajak berjalan bersama.
Ia ajarkan Islam bukan sebagai doktrin kekuasaan,
tapi sebagai jalan cinta dan akal sehat.
Kedua: Ia Menjembatani Agama, Budaya, dan Kemanusiaan
Di tangan Emha, agama tak menakutkan.
Ia bukan pagar, tapi taman.
Ia bukan dinding, tapi jendela.
Puisi dan musiknya bersama KiaiKanjeng
menjadi media zikir yang bisa dinikmati oleh umat Hindu, Kristen, hingga mereka yang tak percaya agama sekalipun.
Emha bukan milik satu kelompok.
Ia milik semua orang yang mencari Tuhan di jalan kejujuran.
Ketiga: Ia Berdiri Ketika Lainnya Duduk, Ia Membela Ketika Lainnya Diam
Saat banyak cendekia diam karena takut,
Emha berdiri di tengah umat.
Ia menegur penguasa dengan puisi,
menyentuh musuh dengan kasih,
dan melawan tanpa membenci.
Ia tak hanya bicara tentang surga,
tapi juga tentang harga cabai, penderitaan buruh, dan air mata nelayan.
-000-
Saya juga terkenang Emha sebagai Intelektual Organik. Apa artinya?