Puisi Esai Denny JA: Emha Ainun Nadjib, Penjaga Mata Air Spiritual Nusantara
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 06 April 2025 13:46 WIB

Tuhan pun menahan sabda-Nya,
agar manusia mendengar suara hatinya.
Ia berhenti menurunkan mukjizat,
agar manusia belajar melihat keajaiban
dalam roti yang dibagi dua,
dalam air mata yang ditahan agar tak menyakiti.
Tuhan pun berpuasa,
agar manusia berhenti berpura-pura.
Bahwa puasa bukan hanya menahan haus dan lapar,
tetapi menahan diri dari menjadi tuhan kecil
yang menghakimi orang lain
dari balik mimbar suci.
(Tuhan pun Berpuasa, tahun 1997)
-000-
Mengingat Emha Ainun Nadjib, saya terkenang Mata Air Spiritualitas Nusantara. Itu hanya kiasan untuk sumber air bening dari kesadaran terdalam manusia Nusantara.
Ia bukan hanya agama, tetapi hikmah, cinta, dan welas asih yang mengalir ke sawah-sawah hati.
Penjaga mata air ini adalah orang-orang yang tak membiarkan air itu tercemar.
Mereka melindunginya dari dogma yang kaku, dari kekuasaan yang memanipulasi iman,
dari kebencian yang menjelma dalam jubah suci.
Emha Ainun Nadjib layak menyandang gelar sebagai salah satu penjaga mata air spiritual Nusantara. Mengapa?
Pertama: Ia Menyiram Jiwa Rakyat dengan Bahasa Rakyat
Ia turun ke jalan, ke lapangan, ke desa-desa.
Ia berbicara dengan bahasa yang bisa dipeluk oleh petani, tukang becak, hingga mahasiswa.